Diikuti Pembalap Cilik dari Bengkulu Hingga Papua, Pushbike Pekalongan Sukses Gelar Batik Race 2024
![Diikuti Pembalap Cilik dari Bengkulu Hingga Papua, Pushbike Pekalongan Sukses Gelar Batik Race 2024](https://radarpekalongan.disway.id/upload/afc3ede2adfd7e9ef7d2c4da7e4889a6.jpg)
Sekitar 286 pembalap cilik memeriahkan event Batik Race 2024 yang digelar di Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan, Minggu 27 Oktober 2024. Tak hanya diikuti peserta asal Pekalongan dan sekitarnya, even balap pushbike ini juga diikuti peserta dari Bengkulu-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
KOTA, RADAR PEKALONGAN - Sekitar 286 pembalap cilik memeriahkan event Batik Race 2024 yang digelar di Pantai Pasir Kencana Kota PEKALONGAN, Minggu 27 Oktober 2024. Tak hanya diikuti peserta asal PEKALONGAN dan sekitarnya, even balap pushbike ini juga diikuti peserta dari Bengkulu hingga Papua.
"Pesertanya jumlahnya 286 rider atau pembalap cilik. Hampir ada dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Bengkulu, Lampung dan ada juga Papua," kata founder komunitas Pushbike Pekalongan, Danang Satrio didampingi Ari Mohammad di sela acara.
Danang menjelaskan ada beberapa kategori yang dilombakan, mulai dari kelahiran 2022 hingga umur 7 tahun.
"Venue (Taman Wisata Laut Pasir Kencana) paling representatif, mulai dari treknya, dan ini kolaborasi untuk mempromosikan kota Pekalongan," urainya.
Ia menyebut bahwa even lomba balap pushbike skala nasional ini baru pertama di Kota Pekalongan. Tak muluk-muluk, pihaknya berharap event ini bisa digelar secara rutin. Sehingga bisa meningkatkan semangat berkompetisi pushbiker cilik di Pekalongan dan sekitarnya.
Selain itu, lewat event ini bisa menjalin silaturahmi antar orang tua dan anak, dengan sesama penggemar pushbike.
"Iya, ini benar pertama di Kota Pekalongan untuk skala nasional, harapannya bisa rutin setiap tahun," jelasnya.
Jalannya Batik Race berlangsung seru. Para rider cilik yang masih mungil berlomba di lintasan balap yang sudah disiapkan panitia.
Bak profesional, para pembalap cilik berlomba mengenakan helm hingga berbagai pelindung tubuh.
Kehebohan para orangtua mendukung anak-anaknya pun turut meramaikan suasana.
Tidak jarang tingkah lucu para pembalap cilik mengundang gelak tawa, mulai dari menangis sebelum bertanding. Ada yang santai saat balapan hingga jatuh lalu bangkit lagi.
Orangtua peserta, Didha Putri bercerita harus menjaga mood kedua putrinya agar maksimal saat balapan. Semua orangtua melakukan hal yang sama.
"Kalau saya sih menuruti maunya anak, dijaga moodnya sejak berangkat tadi. Yah jadi raja dan ratu sehari," ujar perempuan yang berdomisili di Kota Pekalongan.
Bagi Didha, ajang perlombaan itu hanya untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan diri anak. Menang kalah tidak masalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: