Kodim dan Pemkot Pekalongan Panen Perdana Padi Biosalin di Lahan Eks Rob
Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya bersama Kepala BBPSI Biogen Kementan RI Arif Surahman, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan Lili Sulistyawati, dan pejabat terkait, melakukan panen bersama padi biosalin di Krapyak, Pekalongan Utara, Kota Pekalong-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Kodim 0710/Pekalongan bersama Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), serta Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BBPSI Biogen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan panen perdana padi varietas biosalin di lahan eks terdampak rob di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, pada Kamis, 14 November 2024.
Panen perdana dilakukan secara simbolis oleh Kepala BBPSI Biogen Kementan RI Arif Surahman, Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementan RI Tiurmauli Silalahi, Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya Kasdim 0710/Pekalongan Mayor Arh Akhmad Thohir, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pekalongan Joko Purnomo, dan Kepala Dinperpa Kota Pekalongan Lili Sulistyawati.
Setelah itu, kegiatan panen dilanjutkan oleh para petani yang tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya menggunakan mesin combine harvester atau mesin pemanen padi.
Panen kali ini dilakukan di lahan 'demfarm' atau lahan demplot sawah eks rob yang telah ditanami padi biosalin seluas 1,2 Ha, dengan hasil panen kurang lebih 7,1 ton per hektare.
Sebelumnya, uji coba penanaman padi varietas biosalin di lahan kelompok tani Harapan Jaya tersebut telah dilakukan sejak 14 Agustus 2024.
Panen padi varietas biosalin menggunakan mesin combine harvester di lahan eks terdampak rob di Krapyak, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-
BACA JUGA:Kodim Pekalongan Uji Coba Tanam Perdana Padi Biosalin di Lahan Terdampak Rob di Kota Pekalongan
BACA JUGA:Naik Traktor, Dandim Pekalongan bersama Wali Kota Buka Lahan Tidur Terdampak Rob di Krapyak
Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya menjelaskan bahwa uji coba tanam padi biosalin di lahan bekas terdampak rob itu merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan.
Dandim menuturkan penyiapan lahan yang sebelumnya sudah 8 tahun terdampak rpb tersebut dimulai dari nol. Dari pembukaan lahan, penyiapan lahan, pembibitan, sampai panen.
"Alhamdulillah berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, dari BBPSI Biogen, Dinperpa, Dinas Pertanian Provinsi, bisa berhasil. Semoga ke depan areal tanamnya diperluas lagi. Semoga hal ini bisa memotivasi para petani untuk kembali mau menanam, termasuk di lahan bekas terdampak rob," katanya.
Kepala BBPSI Biogen Kementan RI, Arif Surahman, mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan lahan sawah payau di pesisir pantai ini adalah kondisi salinitas yang tinggi, baik salinitas sumber airnya maupun salinitas tanah hasil dari intrusi air laut.
Sehingga, jika ditanam akan terjadi keracunan ion, dimana jumlah anakannya berkurang, dan menyebabkan produktivitasnya akan menurun. Maka dari itu, perlu diupayakan mendapatkan padi dengan varietas unggul baru yang tahan terhadap salinitas tinggi, yakni menggunakan padi Biosalin.
"Selain di Kota Pekalongan untuk daerah yang sudah berhasil panen padi BioSalin ini ada di Provinsi Banten dan beberapa wilayah di pantura mulai dari Bekasi sebagian sudah ada yang tanam dan kemarin kami uji cobakan juga di Merauke. Kami berharap, lahan-lahan salin yang kurang potensial bisa tertangani dengan penanaman varietas padi BioSalin ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: