Tim Labfor Bareskrim Mabes Polri Amankan Tabung Gas dan Kompor

Tim Labfor Bareskrim Mabes Polri Amankan Tabung Gas dan Kompor

*Cari Penyebabnya, Olah TKP Kebakaran Ludeskan 21 Rumah

OLAH TKP -Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Mabes Polri Cabang Semarang, Kamis (28/2) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) musibah kebakaran yang meluluhlantahkan 21 rumah warga di Dukuh Taruman, RT5, RW 6, Desa Singorojo. NUR KHOLID MS

Tujuanya untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Olah TKP dilakukan di rumah ludes terbakar milik Sobari yang kalipertamanya sumber api itu berasal. Guna penyelidikan tim Labfor mengambil beberapa sample benda terbakar dan tabung gas 3 kilogram serta kompor di rumah tersebut. Diketahui peristiwa kebakaran hebat itu terjadi, Rabu (27/2) pukul 15.12 WIB.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Nanung Nugroho, mengatakan, olah TKP untuk mengetahui penyebab peristiwa kebakaran itu terjadi dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Mabes Polri Cabang Semarang.

Dalam olah TKP itu tim Labfor mengamankan kompor gas, tabung gas 3 kilogram, tepung dan panci. Apa penyebabnya? Akan menunggu hasil dari penyelidikan tim Labfor. Namun dugaan sementara yang punya rumah sedang memasak dan lupa sehingga terjadi kebakaran.

"Olah TKP sudah selesai dan police line di lepas. Sehingga dari relawan bisa membersihkan puing-puing kebakaran ini. Data yang masuk ada 21 rumah warga yang terbakar dan 1 musholla. Kemudian ada 8 rumah warga yang dirobohkan ungtuk menghindari kebakaran meluas," katanya.

Sementara, Sobari, pemilik rumah terbakar yang dilakukan olah TKP, mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran hingga meluluhlantahkan 21 rumah warga tersebut.

Pasalnya saat peristiwa itu terjadi dirinya tidak ada di rumah melainkan sedang mengikuti rapat pembentukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Boja. Musibah kebakaran itu terjadi baru diketahuinya setelah mendapatkan kabar dari anaknya.

"Tim Labfor tadi tanya apakah ada aktivitas memasak di rumahnya sebelum perisriwa kebakaran itu terjadi. Tidak tahu? Karena saat musibah itu terjadi saya tidak ada di rumah. Istri apa saat itu memasak atau tidak belum bisa ditanyai, karena masih syok. Saat saya tinggal, istri sedang menjaga anak karena masih kecil. Kini saya dan istri serta anak yang masih kecil sementara tinggal di rumah anak yang sudah punya rumah sendiri," katanya.

Pemilik rumah yang dirobohkan, Mahzum, mengatakan, musibah kebakaran hebat itu terjadi selama satu jam. Ada 21 rumah warga yang ludes terbakar akibat peristiwa kebakaran itu. Agar tidak meluas sehingga ada delapan rumah warga yang dirobohkan. Salah satunya merupakan rumah miliknya yang berada dekat dengan Musholla.

"Saat mobil pemadam kebakaran datang, api sudah membakar habis 21 rumah warga di sini. Agar tidak meluas, warga terpaksda merobohkan 8 rumah, salah satunya rumah saya ikut dirobohkan," katanya.

Paska peristiwa kebakaran itu, Bupati Kendal Mirna Annisa bersama Kapolres Kendal AKBP Hamka Mappaita dan Dandim 0715/Kendal Letkol Inf Ginda Mohammad Ginanjar datang ke lokasi musibah kebaran. Selain menyerahkan bantuan, Bupati Mirna juga melakukan dialog dengan para korban musibah kebakaran tersebut.

Usai melakukan dialog, Bupati Mirna kepada wartawan mengatakan bahwa mjusibah kebakaran bukan masuk dalam salah satu bencana alam. Bantuan yang disalurkannhya tersebut merupakan akumalatif berasal darui berbagai pihak di Kabupaten Kendal.

"Bantuanya banyak, ada uang tunai, selimut, kasur, sembako. Mulai tadi malam(kemarin) sudah banyak terkumpul baik dari pemetrintah provinsi, kepolisian dan TNI juga. Musibah tidak dapat dihindari, pesan saya waspada dengan musibah itu harus. palagi penggunaan kompor gas atau listrik itu bisa memicu terjadinya api. Apa lagi di sini rumahnya mayoritas dari kayu," katanya. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: