Pangkas Disparitas untuk Pemerataan Kualitas

Pangkas Disparitas untuk Pemerataan Kualitas

ULANG TAHUN - Usai membuka Konferensi PGRI Kabupaten Pekalongan ke-22, Bupati Asip Kholbihi mendapat kejutan kue tart, karena hari itu ulang tahunnya ke-54 tahun, Sabtu (1/2).

KAJEN - Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemkab Pekalongan sedang berupaya meningkatkan pelayanan pendidikan yang setara antara wilayah pegunungan dengan bawah.

"Jadi nanti sudah tidak ada lagi perbedaan yang mencolok atau disparitas fasilitas pendidikan antara wilayah bawah dengan wilayah atas," tandas Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ditemui usai membuka Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pekalongan ke-22, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kajen, Sabtu (1/2) pagi. Usai membuka agenda lima tahunan PGRI itu, Bupati mendapat kejutan ucapan selamat ulang tahunnya yang ke-54 tahun dan pemberian kue tart.

Bupati mengatakan, peningkatan pelayanan pendidikan di Kabupaten Pekalongan tidak lah mudah, akan tetapi membutuhkan waktu, komitmen yang jelas dan visi yang sama dari semua pemangku kepentingan.

"Alhamdulillah PGRI Kabupaten Pekalongan yang anggotanya 4.000 lebih sudah punya komitmen untuk bersama-sama dengan Pemkab Pekalongan untuk memajukan dunia pendidikan baik di tingkat SD/MI maupun SMP/MTs," ujarnya.

Dijelaskan, jika dilihat dari sistem rangking, di tingkat Provinsi Jawa Tengah, kualitas pendidikan di Kabupaten Pekalongan masih di kelas tengah.

"Kita akan dorong agar menjadi 10 besar baik kualitas di tingkat SD maupun SMP. Hal ini membutuhkan kerja sama yang serius, yang betul-betul diaplikasikan," ujar Bupati.

Disinggung konferensi, Bupati mengharapkan siapapun nanti yang terpilih menjadi Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan 2020-2025 akan segera melakukan program-programnya yang antara lain bagaimana meningkatkan kesejahteraan guru.

Bupati menuturkan, jumlah penerima kesejahteraan untuk guru wiyata bhakti berjumlah 1.913 guru, untuk tahun 2020 insentif yang diterima sebesar Rp 550 ribu perbulan tiap orangnya.

"Sedangkan guru swasta, guru PAUD formal (TK/RA) dan informal SD/MI, SMP/MTs, dibawah Kemenag dan Dindikbud dengan jumlah guru 3.857orang, insentif yang diterima sebesar Rp 250 ribu perbulan tiap orangnya," terang dia.

Ditambahkan, khusus untuk guru-guru negeri di daerah atas seperti Petungkriyono, Lebakbarang, Kandangserang dan Paninggaran mendapatkan tambahan transpor, yaitu untuk Golongan IV sebesar Rp 300 ribu perbulan dan Golongan III dan II sebesar Rp 200 ribu perbulan," imbuhnya.

Konferensi dihadiri Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Muhdi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumarwati, perwakilan Kemenag, perwakilan Dewan Pendidikan, Pengurus YPLP DM PGRI JT Cabang, Pengurus PGRI Cabang dan ranting se-Kabupaten Pekalongan. Dalam konferensi PGRI Kabupaten Pekalongan ke-22, incumbent Rejo Herbeno terpilih kembali untuk periode kedua. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: