Pedagang Martabak Korban Penculikan di Kedungwuni Lapor Polisi, Korban Sempat Rawat Inap 3 Hari di Rumah Sakit
Pedagang martabak yang diduga jadi korban penculikan lapor ke Polres Pekalongan didampingi kuasa hukumnya, Sunardi, Jumat, 29 November 2024.-Hadi Waluyo-
"Saya berjualan martabak. Saya ndak tahu sama sekali ada perampasan uang, bahkan kejadian perampasan saya ndak tahu. Uangnya dimana saya juga ndak tahu. Saya dipaksa untuk menunjukkan dimana uangnya," kata dia.
Ia mengaku dibawa keliling oleh sekelompok orang tersebut. Selama di dalam mobil, dirinya tidak diapa-apakan. Hanya handphone miliknya dirampas oleh seseorang di dalam mobil tersebut.
"Di dalam mobil itu ada enam orang dengan saya. Saya hanya kenal satu orang dari lima orang itu," tutur dia.
Usai diajak keliling, ia mengaku dibawa ke sebuah rumah di daerah Wonopringgo. Di rumah inilah dirinya mengaku mengalami sejumlah penganiayaan seperti dipukul, ditendang, disiram air, hingga dipukul dengan senjata api hingga berdarah. Bahkan, ia mengaku akan dibunuh, termasuk anak istrinya juga diancam.
Ia sendiri mengaku tidak tahu kenapa dirinya diculik. Selain dipaksa menunjukkan keberadaan uang yang sama sekali dirinya tidak tahu, ia juga dipaksa membuat video pengakuan untuk menjelekkan paslon tertentu.
"Saya setengah dua belas malam dibawa oleh mereka ke Polres Pekalongan. Sesampainya di Polres, saya baru merasa aman," ungkap dia.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto membenarkan adanya pengaduan itu. Namun, ia belum bisa memberikan keterangan lebih jauh atas pengaduan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: