PIK-R/Pikma Didorong Jadi Ujung Tombak Tekan Kenakalan Remaja

PIK-R/Pikma Didorong Jadi Ujung Tombak Tekan Kenakalan Remaja

DENGARKAN - Para peserta mendengarkan materi dari narasumber --

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) menyelenggarakan penilaian dan pembinaan apresiasi Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/Pikma) dan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) se-kota Pekalongan, berlangsung di gedung Diklat setempat, Selasa (26/11/2024).

Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), Nur Agustina mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan pendidik dari SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan perguruan tinggi se-Kota Pekalongan, sebagai upaya pencegahan memastikan di setiap satuan pendidikan dan perguruan tinggi menginisiasi pembentukan PIK-R/Pikma, yang bertugas untuk mengupas dan mengadvokasi remaja terkait 3 isu yaitu isu tentang pencegahan perkawinan anak atau pendewasaan usia perkawinan, seks bebas dan narkoba.

BACA JUGA:HUT PGRI ke-79 dan HGN 2024, K3S Pekalongan Utara Gelar Turnamen Volly Ball

BACA JUGA:Momentum Haru Peringati Hari Guru di MAN Pekalongan

“Kalau diawali dengan upaya pencegahan kita berharap tidak ada lagi atau paling tidak menurun angka pernikahan dini, kasus hamil sebelum nikah, pergaulan seks bebas yang semua efeknya akan berdampak pada problem-problem remaja yang tentu saja akan menyulitkan, mengeluarkan tenaga biaya yang lebih besar saat peristiwa itu sudah terjadi, juga kasus narkoba,” terangnya.

Agustin mengatakan kegiatan ini sebagai upaya supaya sekolah membangun komitmen yang lebih serius lagi terkait pembinaan PIK-R/Pikma, jika mereka siap akan didampingi pembentukan PIK-R/Pikma di setiap satuan pendidikan.

“Kasus pernikahan dini atau seks pranikah berhubungan dengan stunting juga, pencegahan stunting ternyata harus mundur jauh saat calon ibu berusia remaja, saat mereka siap menikah dan hamil pada usia relatif atau dianggap siap 21 perempuan dan 25 laki-laki dan mereka paham maka stunting bisa ditekan. Mudah-mudahan 3 isu remaja bisa dicegah dengan peran dan kehadiran PIK-R/Pikma , sehingga kasus-kasus remaja di kota Pekalongan nihil,” pungkasnya.(Mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: