2021, Banyak Industri Baru Berdiri di Batang

2021, Banyak Industri Baru Berdiri di Batang

*Pemkab Wacanakan Bazar Bisnis

FORUM BISNIS - DPMPTSP Kabupaten Batang menggelar giat Batang Bussines Forum (BBF) di Hotel Sendang Sari, Rabu (30/10).

BATANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mewacanakan menggelar bazar bisnis guna memberikan peluang bagi pengusaha lokal di wilayah setempat. Gagasan itu sekaligus merespon pertumbuhan industri di Kabupaten Batang yang diprediksi meningkat signifikan pada tahun 2021.

"Bazar bisnis ini merupakan satu di antara upaya kita memberikan ruang bagi pengusaha lokal agar bisa besar bersama," ungkap Bupati Batang, Wihaji, saat menghadiri giat Batang Bussines Forum (BBF) 2019 di Hotel Sendang Srai, Rabu (30/10).

Menurut Wihaji, wacana tersebut bukan untuk ego sektoral. Sebab, saat ini ruang industri di wilayah Kabupaten Batang sudah mencapai 80 persen. Sedang, sisanya 20 persen, kata dia, tidak sampai 1 tahun lagi sudah terpenuhi.

"Jangan kaget di tahun 2021 nanti ada banyak industri baru berdiri di Kabupaten Batang. Bahkan, awal bulan sampai pertengahan tahun 2020 nanti sudah ada yang beropersi," katanya.

Ia menyebut pertumbuhan industri otomatis akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Terlebih, pertumbuhan ekonomi saat ini sudah menembus 5,72 %, lebih tinggi dari provinsi dan nasional. Untuk investasi, Batang pun tertinggi kedua di Jateng.

"Maka semestinya masyarakat Batang bisa menangkap peluang itu. Pemkab siap memberikan ruang dan melibatkan pengusaha lokal di bazar bisnis nanti, agar tidak menjadi penonton di daerah sendiri," tegasnya.

Disebutkannya, pada tahun 2021 nanti, ada sekitar 8000 sampai 10.000 tenaga kerja baru di Kabupaten Batang. Hal itu menjadi pangsa pasar untuk membuka bazar bisnis dibidang ritel, hiburan dan wisata. "Kita akan mendukung pengusaha lokal, mempermudah perizinannya, tentu tanpa melabrak aturan," ucap Wihaji.

Saat ini, Pemkab Batang telah menyediakan wilayah industri sekitar 3.500 hektar. "Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi yang masuk di Batang mencapai Rp 67 triliun," kata Wihaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih mengatakan, sudah banyak investor dari sektor industri, perumahan, pertanian, peternakan, perdagangan dan pariwisata yang datang untuk menanamkan modalnya..

"Berdasarkan data kami, sudah tercatat 372 perusahaan yang mendaftar izin dengan nilai investasi lebih dari Rp 67 triliun. Memang ada beberapa investor mengalami kendala terkait dengan RTRW yang belum disahkan," kata Sri Puwaningsih.

Ia juga berharap di tahun ini, Perda RTRW bisa segara untuk disahkan, karena sudah banyak investasi besar mangkrak akibat tata ruang yang belum selesai.

"Ada beberapa investor yang siap berinvestasi, yakni untuk PMA diantaranya PT Batang APPAREL Indonesia, PT Sinar Terang Benderang Indonesia, FIT FOOD INDUSTRI, FIT COAL INDUSTRY. Sementara untuk PMDN ada PT Rimba Wood, PT Taman Safari Indoensia, dan PT Wanho Investment Indonesia," pungkasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: