Tingkatkan Kualitas siswa PAUD dengan Pembelajaran Berbasis Proyek

Tingkatkan Kualitas siswa PAUD dengan Pembelajaran Berbasis Proyek

BERIKAN - Bunda PAUD Kota Pekalongan memberikan sambutan dalam workshop guru PAUD --

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Peningkatan kualitas pendidik harus terus dilakukan supaya mutu pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik semakin baik. Peran seorang guru tidak sekedar hadir untuk menyampaikan pelajaran saja namun mereka diharapkan mengambil peran yang lebih luas lagi, sebab mutu pendidikan akan menentukan keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Mengingat pentingnya hal ini, Himpaudi Kota Pekalongan menggelar workshop peningkatan mutu pendidik dengan tema “Pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan nilai kejujuran di PAUD”.

Kegiatan ini dihadiri Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya bersama Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Sherly Imanda Hidayah, Ketua PP Himpaudi Pusat, Betti Nuraini, Ketua PW Himpaudi Provinsi Jawa Tengah, Rusmanto, Ketua Himpaudi Kota Pekalongan, Mustakimah, Sekretaris Umum PB Himpaudi Yuni Herlina dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Inggit menyampaikan apresiasinya sebab workshop ini menjadi bukti nyata atas komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Kota Pekalongan. 

Sesuai dengan tema workshop kali ini, menurut Inggit pembelajaran berbasis proyek merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat relevan dengan perkembangan anak usia dini. Karena dijelaskan Inggit dengan proyek, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan seperti berpikir kritis, berkomunikasi, bekerjasama, dan menyelesaikan masalah.

“Keterampilan-keterampilan inilah yang sangat dibutuhkan anak-anak untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan pembelajaran berbasis proyek, anak-anak diajak untuk menjadi pembelajar aktif. Mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga terlibat langsung, dalam proses pencarian pengetahuan, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan,” katanya.

Inggit berharap workshop ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pendidik PAUD dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari untuk menciptakan generasi emas bangsa yang cerdas, kreatif dan berkarakter. 

Sementara itu, Betti menyebutkan guru pendidik di Kota Pekalongan sebanyak 625, namun hari ini belum semua mengikuti workshop tersebut. Sekitar 275 pendidik dan tenaga kependidikan hadir mengikuti workshop pembelajaran berbasis project ini. Meskipun belum secara keseluruhan, Betti yakin ratusan guru yang hadir pada kegiatan ini mampu menularkan ilmu yang didapat kepada rekan guru lainnya. 

“Disini kami juga berupaya untuk mendorong kesejahteraan guru PAUD. Saat ini guru yang sudah mengajar di atas 11 tahun sekitar 40 persennya sudah mendapat insentif 500 ribu, sedangkan bagi yang mengajar di bawah 11 tahun, masih ada 60 persen yang belum mendapatkan insentif. Kami harapkan semua pihak membantu memperjuangkan ini karena ada guru-guru kami berada di satuan pendidikan yang tidak ada kemampuan untuk membayar artinya mereka tidak mendapatkan pendapatan dari satuan pendidikan maupun dari pemerintah, hal inilah yang harus diperjuangkan,” ujarnya.

Betti memberikan apresiasi bahwa semua pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Pekalongan bisa masuk Data Pokok Pendidikan (dapodik), yang mana belum semua Kabupaten/Kota menerapkan kebijakan ini. 

Lebih lanjut, Yuni yang juga tim penulis pembelajaran berbasis project, berharap workshop ini dapat membentuk guru yang kreatif dalam menciptakan lingkungan bermain sehingga anak-anak dapat lebih terlibat di dalamnya, mendorong kreativitas anak, mendorong anak mampu memecahkan masalah, mandiri, kolaborasi melalui pembelajaran berbasis project. 

“Nanti akan ada beberapa materi yang disampaikan mulai dari konsep dasar sampai dengan teknologi sederhana dan teknologi canggih yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis project, dan di akhir akan diadakan praktek langsung, guru akan mengimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing,” pungkasnya.(Mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: