Jaring Bibit Atlet Disabilitas Berbakat, NPCI Kabupaten Pekalongan Gelar Talent Scouting
Pembukaan talent scouting NPCI Kabupaten Pekalongan di Pendopo Rumdin Bupati, Selasa, 31 Desember 2024.-Hadi Waluyo-
Menurutnya, prestasi NPCI Kabupaten Pekalongan cukup luar biasa. Di tahun 2018, NPCI Kabupaten Pekalongan rangking 21 se-Jawa Tengah. Di tahun 2023, kata dia, rangking 11.
"Dari catatan saya, NPCI Kabupaten Pekalongan dapat 7 emas, 6 perak, 4 perunggu. Ini luar biasa. Ada empat atlet kemarin ikut mewakili Jawa Tengah di tingkat nasional, dan temen-temen ini mendapatkan dua perak, empat perunggu. Mudah-mudahan kedepan bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi," kata dia.
Dikatakan, NPCI dan KONI saat ini sudah disetarakan dari pemerintah pusat hingga daerah. Ia berharap, secara progresif akan meningkat lagi.
"Kami harapkan NPCI Kabupaten Pekalongan selalu komunikasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk bersama-sama memajukan NPCI," harap dia.
Disebutkan, dari data penduduk, secara nasional jumlah penduduk disabilitas itu kurang lebih 8 persen. Namun data ini tidak sama untuk semua daerah. Ada daerah yang prosentase disabilitasnya 10 persen.
Dengan berkurangnya jumlah penduduk disabilitas, maka kian berkurang pula calon atlet yang akan di-talent scouting.
"Dulu itu 10 persen jumlah penduduk disabilitas di Indonesia tapi sekarang makin meningkatnya kesehatan, meningkatnya perhatian pemerintah, sehingga disabilitas bisa diatasi, sehingga sekarang tinggal 8 persen," ujar dia.
Ia menggambarkan, jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan sekarang sekitar 1 juta. Maka, kata dia, penduduk disabilitasnya itu 8 persen dari 1 juta, atau sekitar 8 ribu jiwa.
"Artinya sebenarnya banyak teman-teman disabilitas di Kabupaten Pekalongan. Yang mungkin memang menjadi kendala, bukan hanya di Pekalongan, di mana saja juga seperti itu, mungkin disembunyikan oleh orang tuanya, anak malu, tidak mau keluar. Masyarakat terkadang terjadi pembulian sehingga malu ndak sekolah," ungkap dia.
Ia berharap, para disabilitas jangan malu lagi. Karena, mereka punya kesempatan yang sama untuk berprestasi. Sebab, pemerintah sudah menyetarakan anak-anak disabilitas dan non disabilitas.
Bahkan, kata dia, sudah banyak penyandang disabilitas berprestasi, seperti menjadi PNS, anggota Polri, dan prestasi lainnya.
"Bahkan kemarin di Solo, ada yang menjadi perwira polisi. Dia sarjana ilmu komputer, fisiknya bagus, atlet, sehingga dia ikut seleksi Polri ternyata diterima dan sebagai perwira," kata dia.
Untuk itu, ia berpesan kepada para penyandang disabilitas dan orang tuanya untuk tidak pesismis. Harus optimis.
"Bapak ibu perlu kesabaran merawat disabilitas tapi dengan penuh kesabaran Insya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa nanti berikan jalan yang terbaik dan harus optimis menatap masa depan," ujarnya.
Dikatakan, atlet-atlet disabilitas yang meraih medali di tingkat nasional, akan mendapatkan bonus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: