Pencemaraan Air Limbah Pabrik Tempe di Aliran Sungai Manggis

Pencemaraan Air Limbah Pabrik Tempe di Aliran Sungai Manggis

--

Oleh : Vinensia Arnelya Namora

Pencemaran air adalah kondisi di mana makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain diperkenalkan ke dalam air akibat aktivitas manusia. Proses ini dapat menurunkan kualitas air hingga mencapai tingkat tertentu, sehingga air tersebut tidak lagi dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya.Pencemaran air dapat terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya adalah sedimentasi yang diakibatkan oleh erosi. Selain itu, limbah yang dibuang ke dalam perairan, baik yang berasal dari aktivitas manusia, industri pabrik tempe,maupun hewan juga berkontribusi terhadap masalah ini. Tak kalah penting, limbah anorganik atau kimia yang dihasilkan dari kegiatan industri juga turut menyumbang pada pencemaran air.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pencemaran air Sungai manggis disebabkan oleh pembuangan limbah dari industri ke dalam aliran sungai. Penurunan kadar oksigen terlarut yang rendah mengindikasikan adanya pencemaran akibat bahan-bahan organik, terutama dari limbah pabrik tempe dan domestik, khususnya di kawasan pemukiman dan aktivitas peternakan.Dalam kegiatan industri, air yang telah dipakai (air limbah) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan, karena hal ini dapat menyebabkan pencemaran. Air tersebut perlu diolah terlebih dahulu untuk mencapai kualitas yang sebanding dengan kualitas air di lingkungan sekitar

Air limbah industri perlu melalui proses daur ulang agar dapat digunakan kembali atau dibuang ke lingkungan tanpa menimbulkan pencemaran. Proses daur ulang air limbah industri, atau yang dikenal sebagai proses pengolahan air, merupakan salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh industri yang memiliki kesadaran akan lingkungan. Penelitian mengenai dampak limbah industri kini kembali dilakukan.Kualitas air akan menurun seiring bertambahnya aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair, baik dari sektor industri maupun rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan fokus pada limbah cair industri tempe, yang mengandung bakteri escherichia coli.

Kasus pencemaran air sering kali disebabkan oleh minimnya edukasi masyarakat tentang dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu contoh yang jelas dari pencemaran ini dapat dilihat di kawasan sungai manggis, di mana airnya telah tercemar. Pencemaran air di kawasan tersebut disebabkan oleh berbagai jenis limbah, baik dari industri tempe maupun limbah domestik, yang dibuang ke sungai. Kondisi ini merupakan salah satu faktor utama yang mengakibatkan pencemaran di sungai manggis, sehingga perlu dilakukan tindakan segera untuk mengatasi berbagai dampak yang ditimbulkan. Pembuangan limbah ke sungai manggis menimbulkan berbagai dampak, yang secara umum bersifat negatif. Salah satu jenis limbah yang sangat berdampak adalah tingginya kandungan nitrat dan fosfat yang mencemari air.

Kandungan nitrat dan fosfat yang dihasilkan oleh aktivitas penambangan ilegal mengakibatkan penurunan densitas zooxanthellae di sungai manggis, yang berujung pada dampak buruk bagi ekosistem.Hal ini disebabkan oleh kandungan nitrat dan fosfat, yang merupakan elemen nutrisi yang membatasi pertumbuhan fitoplankton. Akibatnya, hal ini dapat memengaruhi persebaran di dasar sungai.Kandungan nitrat dan fosfat yang terdapat dalam air dapat menimbulkan dampak buruk, seperti keracunan, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi. Selain itu, pencemaran akibat limbah jenis lain juga dapat menyebabkan dampak negatif pada kualitas air.

Selain limbah yang dihasilkan dari aktivitas penambangan ilegal, yang mengandung nitrat dan fosfat, terdapat juga dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah domestik, yaitu sampah rumah tangga.Limbah industri tempe yang dibuang ke sungai manggis telah mencemari air, menyebabkan timbulnya bau tidak sedap yang memengaruhi kualitas air dan udara di sekitar pabrik tersebut. Selain itu, pencemaran ini juga mengganggu proses difusi oksigen dari udara ke dalam air, yang berdampak buruk pada mikroorganisme yang hidup di perairan sungai manggis .Perairan yang tercemar oleh berbagai jenis limbah dapat memicu berbagai penyakit, seperti gatal-gatal (panu), diare, mual, demam, muntah, sakit kepala, sakit perut, serta sesak napas. Dampak ini sangat merugikan masyarakat yang sebelumnya mengandalkan sungai sebagai bagian penting dari aktivitas sehari-hari, terutama bagi penduduk yang tinggal di sekitar bantaran sungai manggis.

Oleh karena itu, untuk mengatasi pencemaran air diperlukan persiapan yang matang agar hasil yang diperoleh juga optimal. Setelah semua persiapan dilakukan, langkah berikutnya adalah melaksanakan tahap-tahap penanganan pencemaran air di sungai manggis. Terdapat berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengatasi pencemaran air di sungai manggis. Salah satu solusi yang efektif adalah dengan merancang program khusus yang bertujuan untuk memantau kondisi air di sungai tersebut.Program yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini adalah menjalin kerjasama dengan Balai Lingkungan Hidup (BLH) di daerah yang dilalui oleh sungai manggis.

Upaya untuk mengatasi pencemaran air juga dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat di daerah tersebut, terutama oleh mereka yang tinggal di sepanjang bantaran sungai manggis. Upaya penanganan pencemaran air sangat penting mengingat dampak serius yang ditimbulkan terhadap lingkungan di sungai manggis. Setelah pencemaran air berhasil diatasi, langkah-langkah pencegahan perlu diterapkan untuk memastikan bahwa kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Setelah sungai manggis berhasil terbebas dari masalah pencemaran air, langkah penting berikutnya adalah melaksanakan tindakan pencegahan. Upaya pencegahan ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa di masa mendatang, kasus pencemaran air di kawasan sungai manggis tidak terulang lagi.

Setelah sungai manggis terbebas dari masalah pencemaran air, langkah berikutnya adalah melaksanakan tindakan pencegahan. Tindakan ini sangat penting untuk memastikan bahwa di masa depan, tidak akan ada lagi kasus pencemaran di kawasan sungai manggis. Oleh karena itu, untuk mencegah berbagai masalah, penting untuk mengembangkan strategi dalam pengelolaan lingkungan. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapabilitas kelembagaan, baik di kalangan aparat maupun masyarakat Selain itu, strategi pengelolaan lingkungan untuk mencegah pencemaran dapat dilakukan melalui pengembangan forum komunikasi dan koordinasi yang fokus pada upaya pencegahan. Kesadaran masyarakat juga memegang peranan penting dalam upaya menjaga kebersihan dan mencegah pencemaran air di Sungai Manggis.

Setelah sungai manggis terbebas dari masalah pencemaran air, langkah berikutnya adalah melaksanakan tindakan pencegahan. Tindakan ini sangat penting untuk memastikan bahwa di masa depan, tidak akan ada lagi kasus pencemaran di kawasan sungai manggis. Oleh karena itu, untuk mencegah berbagai masalah, penting untuk mengembangkan strategi dalam pengelolaan lingkungan. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapabilitas kelembagaan, baik di kalangan aparat maupun masyarakatSelain itu, strategi pengelolaan lingkungan untuk mencegah pencemaran dapat dilakukan melalui pengembangan forum komunikasi dan koordinasi yang fokus pada upaya pencegahan. Kesadaran masyarakat juga memegang peranan penting dalam upaya menjaga kebersihan dan mencegah pencemaran air di sungai manggis.

Langkah-langkah pencegahan dapat diambil melalui pemeriksaan rutin pada setiap aliran sungai manggis. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi air tetap terpantau dan terhindar dari pencemaran. Selain itu, sebagai langkah pencegahan, penting untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan pengarahan kepada pabrik tempe dan pabrik lainnya agar tidak membuang limbah ke Sungai. Upaya pencegahan juga dapat dilakukan melalui tindakan tegas, yaitu dengan menerapkan sanksi bagi setiap individu atau pabrik yang terbukti membuang limbah ke sungai, karena hal ini dianggap merugikan usaha pencegahan yang telah dilakukan. Di masa mendatang, sangat penting untuk menyusun peraturan resmi yang mengatur pencegahan dan penegakan sanksi bagi mereka yang mencemari sungai manggis. Melalui berbagai upaya pencegahan yang telah dilakukan, diharapkan fungsi sungai manggis sebagai penunjang aktivitas kehidupan sehari-hari dapat kembali pulih seperti sediakala.

Penulis adalah Vinensia Arnelya Namora Mahasiswa AKATIRTA Magelang Prodi Teknik Lingkungan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: