Warga Desa Wonopringgo Akan Ubah Lahannya Menjadi Pusat Pengembangan dan Pendidikan Pertanian

Warga Desa Wonopringgo Akan Ubah Lahannya Menjadi Pusat Pengembangan dan Pendidikan Pertanian

--

WONOPRINGGO.RADARPEKALONGAN.CO.ID - Sebuah inisiatif dari pemilik lahan di Dusun Cempreng, Desa Wonopringgo, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, akan mengubah lahan tidur seluas 5.600 meter persegi menjadi pusat pengembangan dan pendidikan pertanian. 

Program ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menarik minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

Faruk Ekowarto, pemilik lahan, mengungkapkan rencana pengelolaan lahan tersebut, termasuk penanaman jagung, kacang tanah, hingga rumput gajah jenis gama umami untuk pakan ternak. 

“Hasil panen rumput akan diolah menjadi silase untuk ternak kambing. Kami juga menargetkan membangun kandang ternak setelah ketersediaan pakan terjamin,” tutur Faruk.

Faruk menambahkan bahwa proyek ini dirancang sebagai tempat vokasi bagi pemuda yang tertarik pada pertanian. 

“Kami berharap bisa mencetak 3-5 petani muda dengan pengetahuan & kompetensi yang luar biasa tahun depan. Jika program ini berhasil, mereka akan menjadi motor penggerak yang melahirkan generasi petani baru selanjutnya,” katanya.

Handono Warih, seorang konsultan pertanian organik sekaligus koordinator teknis program, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mengoptimalkan lahan yang sebelumnya tidak terpakai. 

“Kami mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memaksimalkan lahan tidur. Di sini, kami memanfaatkan lahan milik Bapak Faruk untuk pengembangan pertanian terpadu dengan peternakan,” ujar Handono.

Program ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga mencakup aspek edukasi. Handono menambahkan, lahan ini akan menjadi tempat pelatihan bagi petani muda. 

“Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, memahami potensi pertanian dan pentingnya keberlanjutan. Harapannya, generasi berikutnya tidak hanya memproduksi, tetapi juga memahami teknologi dan edukasi di bidang pertanian,” jelasnya.

Meski saat ini pendanaan program masih bersifat swadaya, semangat gotong royong dan visi keberlanjutan menjadi dasar kuat untuk merealisasikan proyek ini. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjadi model bagi pengelolaan lahan tidur lainnya di Kabupaten Pekalongan. Lokasi ini akan diberi nama “Deruci Agripreneur”.

Kemudian semua sistem budi daya di lokasi tersebut hanya akan menggunakan teknologi nutrisi dan material yang bersifat alamiah atau akan dikelola secara organik. 

"Terkait keberlangsungan kedepannya, kami akan menerapkan pola pertanian organik. Sehingga nantinya ternak yang ada juga tidak beresiko terpapar residu zat kimia sintesis yang berbahaya," Pungkas Handono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: