Back to School Wujudkan Inklusi Bersama Genre Jawa Tengah, Genre Kota Pekalongan & GPAD di SLB PRI Pekalongan
FOTO - Para siswa SLB berfoto bersama dengan duta Genre --
KOTA, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Dalam rangka mengusung semangat inklusi dan mengedepankan pentingnya pendidikan keterampilan bagi anak-anak disabilitas dan berkebutuhan khusus, Genre Jawa Tengah bekerja sama dengan Genre Kota Pekalongan dan GPAD Pekalongan menggelar kegiatan bertajuk "Back to School" di SLB PRI Pekalongan.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai aktivitas yang edukatif dan menyenangkan. Anak-anak dari rentang usia SMP dan SMA di SLB PRI Pekalongan diberikan pelatihan keterampilan membuat cincin dan gelang dari manik-manik. Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan kerajinan tangan sekaligus menanamkan nilai kemandirian pada anak-anak disabilitas.
Selain itu, senam interaktif yang dirancang untuk memicu semangat dan kebahagiaan anak-anak turut mewarnai kegiatan ini. Wajah ceria anak-anak terpancar selama berlangsungnya senam yang dikemas dengan penuh kreativitas.
Perwakikan penyelenggara kegiatan M.Khotibul Umam dari Genre Jawa Tengah menuturkan bahwa Kegiatan Kolaborasi Genre Jateng, Genre Kota Pekalongan dan GPAD Pekalongan ini merupakan suatu langkah baik yang diciptakan dalam mengadakan kegiatan yang inklusif, dengan pemberian life skill pada anak disabilitas.
"Ini merupakan bentuk aksi nyata dan perhatian kami dengan teman-teman disabilitas. Walaupun sederhana semoga memberikan manfaat dan makna tersendiri," ungkap Umam.
Kegiatan di SLB PRI Pekalongan merupakan bagian dari rangkaian program "Back to School" yang telah dilakukan di berbagai daerah. Sebelumnya, program ini juga sukses dilaksanakan di Kabupaten Batang dengan mengunjungi SD N Bawang. Di sana, Genre bersama mitra Rumah Juara membagikan buku dan memberikan edukasi melalui modul Remaja Berkembang. Sementara itu, di SMA 1 Paninggaran, program ini menyentuh tema penting lain, yaitu edukasi gizi bagi remaja.
Program "Back to School" mengambil momentum selepas libur akhir tahun, dengan sasaran utama remaja awal, tengah, dan akhir. Setiap lokasi pelaksanaan kegiatan dirancang dengan materi yang berbeda sesuai kebutuhan, mulai dari modul pengembangan diri, edukasi gizi, hingga pelatihan keterampilan (life skill).
Menurut salah perwakilan GPAD Pekalongan menyampaikan rasa bahagianya atas perhatian yang diberikan kepada teman-teman difabel, semoga hal tersebut bisa memberikan manfaat untuk mereka.
"kami senang dengan adanya kegiatan life skill untuk adik adik difabel, karena keterampilan yang diajarkan dapat membantu mereka untuk mandiri, meningkatkan rasa percaya diri, dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang lebih inklusif di masyarakat. Selain itu, kegiatan life skill juga membantu mengurangi ketergantungan pada orang lain, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan membuka lebih banyak peluang untuk berintegrasi secara lebih penuh dalam masyarakat." Tandas Ketua GPAD Pekalongan Chelsa Raray Adelia.
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan wawasan, tetapi juga mempererat interaksi sosial antara anak-anak berkebutuhan khusus dengan para remaja. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran tentang inklusi sosial semakin meningkat dan memberikan peluang bagi anak-anak disabilitas untuk terus berkembang secara maksimal.(Mal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: