249 Ekor Sapi di Pegunungan Kabupaten Pekalongan Terjangkit PMK

Kepala DKPP Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani.-Hadi Waluyo-
*DKPP Kabupaten Pekalongan Usulkan 500 Vaksin PMK
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Sedikitnya 249 ekor sapi di sentra peternakan sapi di wilayah pegunungan Kabupaten Pekalongan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ratusan ekor sapi terjangkit PMK ini tersebar di wilayah pegunungan di Kecamatan Paninggaran, Kandangserang dan Kecamatan Petungkriyono.
Untuk daerah bawah seperti di Kecamatan Tirto, Kesesi, Karangdadap, dan Doro, sapi yang terserang PMK masih relatif kecil. Jumlahnya masih di bawah lima ekor per kecamatannya.
Meski demikian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan mengusulkan 500 vaksin PMK ke Pemprov Jateng untuk menekan laju penyebaran PMK di Kabupaten Pekalongan.
Baca juga:Sapi Mati Diserang Penyakit Mulut Dan Kuku, Peternak di Kabupaten Pekalongan Merugi
"Kami usulannya kemarin 500, tapi harapannya bisa dikasih lebih karena populasi di Kabupaten Pekalongan itu banyak untuk sapi. Terutama di daerah atas seperti Paninggaran, Kandangserang, Petungkriyono," kata Kepala DKPP Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani, Sabtu, 1 Februari 2025.
Untuk saat ini, kata dia, ternak terjangkit PMK di Kabupaten Pekalongan ada di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Paninggaran ada 78 ekor, di Kecamatan Kandangserang ada 143 ekor, dan Kecamatan Petungkriyono ada 28 ekor.
"Untuk kecamatan lain masih dibawah 5 ekor, seperti Tirto, Kesesi, Lebakbarang, Karangdadap, dan juga Doro," kata dia.
Ari mengatakan, saat vaksinnya sudah tersedia, tim medis Bidang Peternakan DKPP akan melakukan jemput bola ke kandang.
"Tidak ada persyaratan apapun, syaratnya adalah hewan ternak yang divaksin dalam kondisi sehat," ungkap dia.
Penyakit mulut dan kuku memang penyakit hewan yang sangat menular disebabkan inveksi virus. Namun, kata dia, penyakit ini tidak menular kepada manusia, tidak seperti antrax.
"Ciri-cirinya adalah luka pada mulut hewan ternak atau hewan berkuku belah seperti sapi atau babi ini air liurnya keluar terus, itu sudah ciri utama," katanya.
Apabila masyarakat menemukan ciri-ciri seperti di atas, lanjut dia, masyarakat bisa menghubungi DKPP atau Fungsional Medik Veteriner, drh Mu'tasim Bilah di nomor 089503378507.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: