5.000 KK Terdampak Banjir Rob
KOTA - Sebanyak 5.000 KK atau sekitar 19.000 warga Kota Pekalongan terdampak banjir rob akibat gelombang pasang sejak Senin (23/5/2022) hingga Rabu (25/5/2022). Namun Wali Kota Pekalongan belum memutuskan status tanggal darurat bencana, artinya Pemkot Pekalongan belum menyiapkan alokasi dana. Kendati demikian pemkot sudah koordinasi dengan Baznas dan KORPRI Peduli untuk membantu korban banjir rob.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE usai meninjau tanggul jebol di sungai Meduri, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan Rabu sore (25/5/2022). "Kami belum lakukan tanggap darurat karena kriterianya belum mencukupi. Kami akan lihat dulu siklus panjang gembong pasang sampai dengan besok," terang Aaf.
Aaf berharap tak ada perubahan besar, banjir rob besok harapannya sudah surut. Anggaran bencana baru akan disiapkan jika status tanggap darurat. "Kami sudah koordinasi dengan Baznas Kota Pekalongan dan KORPRI Peduli. Mereka siap membantu korban banjir baik untuk logistik, pakaian pantas pakai, dan sebagainya," sebut Aaf.
Dikatakan Aaf untuk banjir rob ini yang terdampak parah yakni Pekalongan Utara dan Barat. Sebetulnya untuk yang di Barat ini jika tak ada tanggul jebol air sungai Meduri hanya akan limpas. Namun karena jebol, air meluas di daerah Tirto.
Wali Kota menjelaskan, luasan tanggul jebol berkisar 13 meter, dan saat ini melebar menjadi 30 meter. "Pada Senin malam saya kemari dan tanggul yang jebol 13 meter. Kemudian saya dapat laporan dari Camat Pekalongan Barat ternyata yang jebol 30 meter dan semakin melebar," terang Aaf.
Dijelaskan Aaf bahwa Pemkot Pekalongan sudah menyiapkan karung untuk membuat tanggul darurat. Sejak Selasa sudah mulai dikerjakan oleh DPUPR, BPBD, TNI, Polri, dan para warga. "Semangat para warga luar biasa, mereka guyub bergotong royong mengangkat karung untuk membuat tanggul darurat. Kemudian disiapkan juga perahu untuk mengangkut," kata Aaf.
Disampaikan Aaf, komunikasi dengan BMKG informasinya hari ini terakhir siklus besar. Aaf berharap banjir rob ini segera surut.
Selain meninjau tanggul jebol, Aaf juga meninjau stasiun pompa. "Pompa sudah berjalan lancar namun karena adanya tanggul jebol dan airnya melebar jadi kurang maksimal. Padahal jika tak ada tanggul jebol hanya akan limpas," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: