Abrasi Pantai Wonokerto Kian Menggila

Abrasi Pantai Wonokerto Kian Menggila

**Sudah Ratusan Meter Daratan Hilang

WONOKERTO - Abrasi di Pantai Wonokerto Kabupaten Pekalongan kian menggila. Tercatat sudah ratusan meter daratan di bibir pantai hilang tergerus abrasi, sehingga bibir laut kian merangsek ke arah selatan.

Ketua Kelompok Tani Mangrove Alam Lestari Desa Api Api, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Subhan, Kamis (7/1/2021), mengatakan, abrasi di pantai Kabupaten Pekalongan kian parah saat musim penghujan di awal tahun 2021 ini. Ia menyebutkan, saat musim baratan seperti ini, bibir pantai di Desa Api Api tergerus abrasi sepanjang sekitar 100 meter dengan lebar 50 meter.

"Pantai Api Api tergerus abrasi sepanjang ratusan meter, jauhnya sekitar 50 meter," terang dia.

Kejadian abrasi di pantai Api Api mulai terjadi menjelang tahun baru 2021. "Musim hujan arah angin dari barat, makanya yang tergerus abrasi di titik itu. Kalau musim timuran, yang kena sebelah timur sana," terang dia.

Dengan adanya abrasi tersebut, lanjut dia, mengancam tambak milik warga, terutama tambak yang posisinya paling utara. Selain itu, tanaman mangrove yang belum lama ini ditanam juga terancam oleh abrasi tersebut.

"Padahal saya sudah buat tanggul untuk pengaman tanaman mangrove itu setinggi 1 meter lha tergerus ombak niku. Dulu tingginya 1 meter sekarang jadi 40 cm. Tapi di sebelah barat mboten, itu yang di sebelah timur," kata dia.

Disebutkan, belum lama ini ada program padat karya penanaman mangrove dari pusat. "Dibuat tanggul biar aman tapi ternyata juga kena. Saya buat pagar pengaman setinggi 1 meter kini tinggal 40 cm karena tertutup pasir. Kita ketar ketir juga takut abrasi kian parah dan merusak tanaman mangrove dan tambak," ungkapnya.

Menurutnya, jarak antara pantai dengan tambak kian dekat. Bahkan, tambak yang lokasinya paling utara sudah kena air laut.

"Laut semakin menggerus daratan ke selatan sekitar 50 meter. Lautnya itu geser ke selatan sekitar 50 meter. Lima ribu pohon cemara laut program Bintari menanam juga hancur, habis tergerus abrasi," katanya.

Jika tidak dibuat pengaman di sepanjang pantai, ia khawatir abrasi akan semakin menggerus daratan. "Kemarin ada tinjauan dari provinsi, dari KLHK, saya usulkan minta pelindung menggunakan batu bronjong sepanjang 1000 meter, sepanjang pantai itu seharusnya dibronjong," kata dia.

Titik abrasi di Api Api, kata dia, hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi obyek wisata Pantai Wonokerto. Menurutnya, kawasan wisata pantai itu juga kian terancam abrasi.

"Wisata kena kalau musim timur. Di kawasan wisata cemaranya banyak yang kena juga. Makanya harus dipikirkan pengaman sepanjang pantai," ujar dia.

Ia mengaku sudah melakukan survei ke sejumlah pantai di sekitar Pekalongan. Menurutnya, pantai dimana di muaranya ada breakwater maka abrasinya tinggi. Karena, kata dia, air laut yang menabrak breakwater akan berubah ke arah daratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: