Ada Inovasi Bata Litik dari Limbah Batik

Ada Inovasi Bata Litik dari Limbah Batik

PEKALONGAN - Banyak hal baru yang kita dapat saat berkunjung di event inovasi dan kreativitas Kota Pekalongan 2019 ini. Tidak hanya dari instansi daerah saja bahkan dari kelurahan dan kecamatan pun ada, salah satunya inovasi batu bata dari kelurahan Klego. Bata Litik atau bata dari bahan limbah batik, inovasi kreatif mengubah limbah jadi bermanfaat dan tentunya bernilai jual pula.

INOVASI - Inovasi Bata Litik dari limbah batik dari Kelurahan Klego Pekalongan Timur. DWI FUSTI HANA PERTIWI

"LPM Kelurahan Klego kali ini hadir dengan inovasi terbarunya, berupa Bata Litik atau bata dari bahan limbah batik. Ini salah satu trobosan mengantisipasi pencemaran lingkungan dari limbah produksi batik yang terbuang sembarangan. Dan kami mampu ciptakan limbah menjadi nilai jual sekaligus mengurangi limbah yang terbuang sia-sia," tutur pengelola stand setempat, Mubarizi, kepada Radar Jumat (6/9).

Mubazir juga menjelaskan, limbah batik berupa air dari sisa produksi batik saat ini masih jadi problem dalam hal pembuanganya. Kurangnya, empati mereka sebagian produsen batik tak jarang dibuang secara sembarang, dan hal tersebut menjadi problem klasik saat ini di Pekalongan.

Dengan adanya penemuan dari masyarakat Klego ini diharapkan mampu menjadi solusi mengurangi limbah tersebut. Meski mengakui hasil dari inovasinya tersebut belum sepenuhnya sempurna, tapi mereka optimis karyanya mampu berguna di masa depan. Apalagi dilihat dari bahan pembuatanya yang notabene sama layaknya membuat batu bata pada umumnya, hanya saja berbeda dalam penggunaan air diganti dengan air limbah.

"Karena kandungan air pada pembuatan bata litik dari limbah sisa produksi batik yang memang pada dasarnya mengandung banyak bahan kimia di dalamnya, tentunya dari segi kepadatan dan kekokohanya bisa lebih baik dibanding dengan menggunakan air biasa," katanya.

Disamping itu, dilihat dari segi harga juga ekonomis per bata dihargai Rp600 rupiah saja. Dibanding dengan harga batu bata pada umumnya ini lebih terjangkau. Dan tidak menutup kemungkinan, kelak setelah mengalami penyempurnaan pembuatan bisa lebih ekonomis lagi.

"Kami berharap adanya dukungan dari pemerintah setempat untuk pengembangan inovasi ini agar kedepan mampu teruji kelayakanya, sehingga mampu berguna bagi masyarakat di Pekalongan," imbuhnya.

Tidak hanya inovasi dalam bentuk produk, Klego juga ada Kampung wisata edukasi nya pula. Namanya Kampung wisata edukasi Seroja (K-wes). "Kampung wisata ini tercetus dari hasil studi banding LPM Klego kota Pekalongan, beserta unsur catur pilar dan masyarakat Klego ke desa wisata penting sari cangkringan Sleman Yogyakarta, dari hasil diskusi tersebut lah kita mendapatkan pengetahuan tentang ide pengembangan kampung wisata di kelurahan Klego ini," kata pencetus Kampung Wisata Edukasi Soraja, Didik.

Kampung Wisata Edukasi Seroja ini, menawarkan wisata Pendidikan yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan didalamnya. Ada aneka wahan mulai dari pemancingan ikan, out bond hingga wahana permainan lainnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: