Kabar terbaru menunjukkan bahwa Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer dijadwalkan bertemu pejabat ekonomi China di Swiss pada hari Sabtu. Pertemuan ini menjadi penentu apakah harga emas akan terus tertekan dalam beberapa waktu ke depan.
Faktor Tambahan: Dukungan Permintaan dari China
Meskipun harga emas sedang tertekan, ada faktor pendukung dari sisi permintaan. Bank sentral China dikabarkan telah mengizinkan bank-bank komersial untuk menggunakan valuta asing guna membayar impor emas berdasarkan kuota yang ditingkatkan. Langkah ini, secara teoritis, bisa meningkatkan permintaan emas di pasar Asia.
Namun menurut analis pasar dari OANDA, Zain Vawda, dinamika harga emas saat ini masih lebih banyak dipengaruhi oleh isu geopolitik dan tarif internasional, bukan permintaan fisik semata.
BACA JUGA:Ternyata Beda Tipis! Ini Perbandingan Harga Emas Antam dan UBS yang Harus Kamu Tahu!
BACA JUGA:Gokil! Investasi Emas Digital Cuma Pakai HP di Aplikasi Lakuemas: Bisa Pantau Harga Emas Real-Time
Cadangan Emas London Naik, Apa Artinya?
Cadangan emas yang tersimpan di brankas London tercatat meningkat selama April 2025. Peningkatan ini disebabkan oleh pengembalian logam mulia dari New York, yang sebelumnya sempat dikirim untuk mengantisipasi kebijakan tarif AS terhadap impor emas.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelaku pasar masih memandang logam mulia sebagai aset strategis, namun fleksibilitas pengiriman dan kepastian tarif sangat memengaruhi lokasi penyimpanan dan pergerakan fisiknya.
Harga Emas Masih Labil, Waspadai Gejolak Global
Fluktuasi harga emas saat ini menunjukkan bahwa aset safe haven ini tidak kebal terhadap tekanan geopolitik dan sentimen pasar. Kesepakatan dagang antara AS dan Inggris telah memicu aksi jual, dan potensi kesepakatan AS-China dapat memperparah koreksi harga.
Investor disarankan terus memantau perkembangan global dan tidak hanya terpaku pada pergerakan teknikal semata. Bagi yang ingin masuk ke pasar emas, perhatikan momentum dan potensi pembalikan harga, terutama bila harga mendekati level psikologis US$3.200 per troy ons.