Pabrik Panel Surya Terbesar di Indonesia Diresmikan di KIK Kendal, Investasi Rp 1,5 Triliun Lebih!

Jumat 20-06-2025,11:01 WIB
Reporter : ACHMAD ZAENURI
Editor : Akhmad Saefudin

RADARPEKALONGAN.CO.ID, KENDAL – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, meresmikan pembukaan pabrik panel surya terintegrasi, PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Kamis, 19 Juni 2025.

Dengan investasi lebih dari Rp 1,5 triliun, pabrik sel dan modul surya dalam satu lokasi ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia.

Pabrik panel surya terintegrasi pertama di Indonesia ini terbangun atas kolaborasi Trina Solar Co Ltd, PT Daya Sukses Makmur Selaras (anak usaha dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk) yang merupakan bagian dari Sinar Mas, dan PT PLN Indonesia Power Renewable.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kehadiran pabrik ini menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem industri pendukung energi baru terbarukan.

Menurut Agus, pemerintah menargetkan pemenuhan pasokan dari sumber energi terbarukan mencapai 52,8 gigawatt (GW) guna memenuhi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034.

"Dari jumlah tersebut, 17,1 GW di antaranya ditargetkan bisa dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada 2034 mendatang," ungkapnya.

Menperin juga mengharapkan produksi yang dihasilkan nantinya bisa mencapai 0,8 GW per tahun pada 2025-2029, lalu meningkat menjadi 1,9 GW per tahun di tahun 2030 hingga 2034. Karena itu, sumbangan dari industri panel surya dalam negeri menjadi penting.

Agus Gumiwang mengakui bahwa daya saing produk modul surya buatan dalam negeri masih tertinggal dibanding produk impor.

"Harga PLTS lokal masih 30 sampai 45 persen lebih tinggi dibanding produk impor," katanya. Kondisi tersebut, ujar dia, menjadi perhatian dan harapan melalui pendiri pabrik yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri itu.

Terbesar di Indonesia

Acara peresmian dihadiri Gubernur Jateng Ahmad Lutfhi, dan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari serta jajaran Direksi Sinar Mas serta TMAI beserta sejumlah perwakilan mitra strategis.

Wakil Direktur Utama PT TMAI, Lokita Prasetya, menyebut investasi pabrik ini mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun. Operasional pabrik ini ditargetkan menyerap hingga 640 tenaga kerja dan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja khususnya di teknologi produksi sel surya dan modul.

"Pabrik ini telah siap beroperasi dan menggunakan teknologi i-TOPCon Advanced, generasi terbaru yang mampu menghasilkan panel surya dengan daya hingga 720 Wp per panel dan efisiensi tertinggi di kelasnya mencapai 23,2%," ujar Lokita.

Dengan kemampuan produksi hingga 1 GW, pabrik ini menjadi yang terbesar di Indonesia, serta bisa menghasilkan salah satu panel surya terbesar di dunia.

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman, mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia mengawal transisi energi melalui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dalam hal ini lewat pemanfaatan tenaga surya.

"Ke depan, kami mengharapkan sekaligus berupaya agar momentum positif yang telah berlangsung dapat terus terjaga agar ekosistem industri panel surya nasional dapat bertumbuh secara mandiri dan semakin berdaya saing," ujar Ferry Salman.

Kategori :