PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID — Lapas Kelas IIA Pekalongan terus memperkuat kualitas pembinaan bagi warga binaannya. Pada Jumat, 28 November 2025, Lapas Pekalongan menggelar Penyuluhan Kesehatan Mental bertema “Regulasi Emosi dan Coping Stres di Lingkungan Lapas Kelas IIA Pekalongan” di Aula Ki Hajar Dewantara.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.30 WIB itu menghadirkan psikolog profesional dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Provinsi Jawa Tengah Wilayah Pekalongan, Igriya Fauzi Nabilah, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Ia memaparkan materi komprehensif tentang pentingnya memahami emosi, mengenali stres, serta berbagai strategi penanganan yang bisa diterapkan selama menjalani masa pidana.
Materi penyuluhan meliputi pengenalan stres beserta tanda-tandanya, teknik coping yang efektif, dan praktik relaksasi ringan untuk menenangkan pikiran.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Warga binaan terlihat antusias mengikuti sesi diskusi dan praktik relaksasi yang dipandu langsung oleh narasumber. Mereka juga diberi kesempatan merasakan manfaat dari teknik pengelolaan stres secara langsung.
BACA JUGA:Lapas Pekalongan Berikan Edukasi Kesehatan Mental untuk Warga Binaan
Kepala Lapas Kelas IIA Pekalongan, Teguh Suroso, melalui Perawat Ahli Muda, Supriyono, menegaskan bahwa kesehatan mental menjadi bagian penting dari pembinaan yang berkelanjutan di lapas.
“Kami ingin warga binaan mampu menjalani masa pidananya dengan lebih sehat, baik secara fisik maupun mental. Regulasi emosi dan manajemen stres adalah keterampilan penting yang akan membantu mereka menghadapi tantangan, baik selama di dalam lapas maupun setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Ke depan, petugas kesehatan dan pembinaan Lapas Pekalongan akan melakukan pemantauan lanjutan terhadap warga binaan yang membutuhkan pendampingan lebih intensif. Lapas juga membuka peluang pelaksanaan sesi konseling dan program lanjutan terkait penguatan kesehatan mental.
Kegiatan berjalan lancar, aman, dan penuh manfaat, sekaligus menegaskan komitmen Lapas Pekalongan dalam menghadirkan pembinaan yang humanis, edukatif, dan berkelanjutan.