Pria Paruh Baya Tewas di Saluran Irigasi di Kesesi

Selasa 02-12-2025,10:34 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Warga Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, digegerkan dengan penemuan mayat pria paruh baya di saluran irigasi area persawahan di desa itu, Minggu siang, 30 November 2025. 

Mayat pria paruh baya ini kali pertama ditemukan oleh petani bernama Slamet Riyadi (56), sekitar pukul 11.30 WIB. 

Ia melihat mayat telentang di aliran sungai kecil persawahan di Dukuh Kesesi, Desa Kesesi. Slamet saat itu tengah bekerja di sawah bersama beberapa petani lainnya.

Slamet dan beberapa petani lainnya mengenali mayat tersebut. Korban diketahui bernama Drajat (56), warga Desa Srinahan, Kesesi.

Baca juga:Buruh Tani Ditemukan Tewas di Sawah di Desa Kutosari

Slamet kemudian meminta temannya untuk memberitahu pihak keluarga korban, yakni Casumi (65) dan Warhan (43). 

Tak lama berselang, Slamet melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kesesi, Polres Pekalongan.

Tim dari Polsek Kesesi segera bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Berdasarkan olah TKP dan keterangan dari pihak keluarga, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban," kata Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan, Ipda Warsito.

Menurutnya, korban ditemukan dalam posisi terlentang di irigasi sungai kecil di area persawahan di Desa Kesesi.

Warsito mengatakan, pihak keluarga membenarkan korban memiliki riwayat penyakit dalam. 

"Keluarga korban membenarkan bahwa almarhum memiliki riwayat penyakit dalam, yaitu darah tinggi disertai vertigo. Korban juga sering mengeluh sakit di bagian kepala dan sempat berobat ke bidan Desa Srinahan," jelasnya.

Menyikapi musibah ini, pihak keluarga korban telah menerima dengan ikhlas dan meyakini kejadian tersebut murni musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.

"Atas permintaan keluarga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum, serta menolak untuk dilakukan otopsi," ujar Warsito.

Kategori :