BATANG – Ratusan warga memadati halaman Management Office PT KIT Batang sejak pagi untuk mengikuti Gerakan Pangan Murah yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Sabtu (6/12/2025).
Kegiatan ini menjadi pre-event Industropolis Run 2025 sekaligus langkah strategis BI dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
BACA JUGA:Pasca Banjir Dinkes Batang Temukan 4 Kasus Leptospirosis, Satu Warga Meninggal Dunia
Dalam kegiatan tersebut, BI menghadirkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar. Sebanyak 1.000 kilogram beras dijual Rp67.500 per 5 kilogram dari harga normal Rp75.000.
Komoditas lain juga dibanderol lebih murah, antara lain gula pasir Rp15.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, cabai Rp50.000/kg, telur ayam Rp28.000/kg, serta minyak goreng Rp15.500/liter. Tambahan stok berupa 150 kg gula pasir, 150 liter minyak goreng, serta masing-masing 20 kg bawang merah, cabai, dan telur turut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Kepala Unit Data, Statistik, dan Kehumasan KPw BI Tegal, Masagung Suksmonohadi, mengatakan bahwa pasar murah ini digelar untuk meredam potensi gejolak harga yang kerap terjadi menjelang akhir tahun.
BACA JUGA:Edarkan Sabu dan 1.000 Butir Obat Keras, Buruh Proyek Asal Batang Dibekuk di Karangdadap
“Sebagai pre-event Industropolis Run, Gerakan Pangan Murah membawa manfaat sosial bagi masyarakat. Jelang Nataru, kebutuhan pangan meningkat, sehingga stabilisasi harga harus diperkuat agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.
Masagung menjelaskan bahwa Kabupaten Batang saat ini sedang memasuki fase transformasi sebagai kawasan industri baru dengan berkembangnya KIT Batang. Kondisi tersebut membuat aktivitas ekonomi meningkat sehingga potensi tekanan harga juga perlu diantisipasi.
“Wilayah yang sedang tumbuh pesat harus dijaga stabilitasnya. Pasar murah ini menjadi salah satu cara kami menahan tekanan inflasi, terutama menjelang Nataru,” tambahnya. (nov)