Sanggar Seni Madukara & Pemdes Rogoselo Dorong Regenerasi Seniman Jawa Lewat Pembinaan Karawitan & Pesinden

Jumat 12-12-2025,13:56 WIB
Reporter : Rifki
Editor : Dony Widyo

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Upaya menjaga keberlangsungan budaya Jawa terus diperkuat melalui sinergi antara Sanggar Seni Madukara dan Pemerintah Desa Rogoselo. Selama tiga tahun terakhir, keduanya aktif membina kelompok karawitan serta pesinden dari kalangan pelajar SD hingga SMP sebagai bagian dari regenerasi seniman tradisi.

Pimpinan Sanggar Seni Madukara, Ki Dalang Aditya Sabda Anindita, S.Sn., mengungkapkan bahwa program tersebut telah memberi dampak nyata. Ia menyebutkan, para pelajar yang tergabung dalam Sanggar Satrio Laras Rogoselo yang bernaung di bawah kepemimpinan Kepala Desa Rogoselo, Saronto secara bertahap menunjukkan perkembangan keterampilan.

“Kami bekerja sama dengan Pemerintah Desa Rogoselo sekitar tiga tahun lalu. Sejak itu, anak-anak mulai rutin berlatih karawitan dan vokal sindenan,” terang Aditya.

Ia menambahkan bahwa para siswa binaan kini telah tampil dalam berbagai agenda masyarakat. Mereka pernah mengiringi pementasan wayang legenonan di beberapa kegiatan siang hari. Selain itu, mereka juga dipercaya mengisi praacara peringatan Hari Guru Nasional tingkat Kabupaten Pekalongan yang digelar di Halaman Pendopo Bupati Pekalongan beberapa waktu lalu.

“Syukur alhamdulillah, anak-anak sudah beberapa kali kami tampilkan. Termasuk pada acara Hari Guru Nasional kemarin,” ujarnya.

Aditya menekankan bahwa esensi dari pembinaan ini tidak hanya pada peningkatan kemampuan seni, tetapi lebih pada menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Jawa. Ia menyampaikan, kesempatan tampil menjadi pemicu utama agar mereka semakin termotivasi.

“Kita perlu membuat anak-anak merasa bangga dan gembira ketika belajar kesenian Jawa. Memberikan ruang tampil adalah kunci untuk menjaga semangat mereka,” tegasnya.

Kerja sama Sanggar Seni Madukara dan Pemdes Rogoselo ini diharapkan terus berlanjut sebagai bentuk konsistensi dalam merawat tradisi lokal di Kabupaten Pekalongan.

Sementara itu, sesepuh dalang wayang golek dari Kabupaten Batang, H. Nur Rochim, yang hadir di Studio Sanggar Seni Madukara pada momentum Hari Wayang Nasional, turut memberikan pesan kepada generasi muda yang menekuni seni pedalangan, karawitan, maupun sindenan.

“Bagi para pelajar yang sedang belajar seni, jangan pernah berlatih setengah-setengah. Baik dalang, pengrawit, maupun sinden harus rajin berlatih agar bisa ngeremboko,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, istilah ngeremboko dalam tradisi Jawa bermakna berkembang dan menjadi lebih matang. Dengan demikian, ia berharap para seniman muda dapat semakin unggul dan turut menjaga kelestarian seni tradisi yang menjadi warisan budaya bangsa.

Tags :
Kategori :

Terkait