KKN UIN Gus Dur Pekalongan Angkatan 63 Torehkan Capaian Nasional

Jumat 19-12-2025,05:17 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-63 Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan mencatatkan capaian luar biasa.

Mengusung tema KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan, kegiatan ini dinilai sebagai KKN paling keren sepanjang sejarah UIN Gus Dur.

"KKN angkatan ke-63 ini yang paling keren. Dari 63 angkatan, ini yang paling keren," ujar Rektor UIN Gus Dur, Prof Dr Zaenal Mustaqim, dalam acara penutupan dan ekspose hasil KKN di Student Center UIN Gus Dur Pekalongan, Kamis, 18 Desember 2025.

KKN Angkatan 63 tahun 2025 ini diikuti 913 mahasiswa, terdiri dari 500 peserta KKN Ekoteologi Pertanahan dan 413 peserta KKN Ekoteologi. Program ini menjadi istimewa karena UIN Gus Dur ditunjuk sebagai pilot project nasional KKN Ekoteologi dan Pertanahan, hasil kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Agama.

Baca juga:Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Lepas Mahasiswa KKN Tematik UIN Gus Dur Pekalongan, Ini Targetnya

"UIN Gus Dur dipilih menjadi pilot project KKN Ekoteologi Pertanahan pertama kali di Indonesia," ungkap dia.

Untuk KKN Ekoteologi Pertanahan, mahasiswa diterjunkan di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, mencakup 23 kecamatan dengan 41 kelompok. Sementara KKN ekoteologi non pertanahan dilaksanakan oleh 34 kelompok di wilayah kota dan kabupaten.

Salah satu capaian paling menonjol adalah lahirnya Kampung Reforma Agraria pertama di Kampung Bugisan, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, yang digagas oleh Kelompok 40.

"Ini pertama kali ada Kampung Reforma Agraria dan nanti akan diresmikan oleh Pak Wakil Menteri bersama-sama dengan kita," jelasnya.

Selain itu, Kelompok 40 juga menjalankan penanaman pohon, pengelolaan sampah organik menjadi maggot dengan metode black soldier fly, urban farming, kolam ikan, hingga pembangunan monumen Kampung Reforma Agraria.

Program pengelolaan sampah menjadi salah satu unggulan KKN Ekoteologi Pertanahan. Sampah non organik diolah menjadi bank sampah, ecobricks, paving block, BBM suling, lilin, kerajinan, rocket stove, bahkan pampers menjadi pot. Sementara sampah organik diolah menjadi kompos, maggot, eko enzim, biopori, takakura, dan dekomposter.

"Yang belum dimiliki oleh beberapa pihak adalah program sedekah sampah," kata dia.

Tak hanya itu, mahasiswa KKN juga berhasil mendampingi 62 UMKM memperoleh sertifikat halal melalui Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UIN Gus Dur. Untuk KKN Ekoteologi non pertanahan, jumlah UMKM yang mendapatkan sertifikat halal bahkan mencapai 150 UMKM.

Dalam bidang lingkungan, KKN ekoteologi pertanahan berhasil melakukan penanaman 7.050 pohon, sementara KKN ekoteologi menanam 450 pohon.

Ditemui usai kegiatan, Rektor UIN Gus Dur Prof Zaenal Mustaqim, mengatakan, tanah wakaf yang telah disertifikasi oleh mahasiswa KKN totalnya ada 270 bidang. Dari sekitar 2000 tanah wakaf. 

Kategori :