Wakapolri Dedi Prasetyo saat menyampaikan sambutan Kapolri Jenderal menegaskan para pekerja merupakan tulang punggung sekaligus penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
“Polri senantiasa menjadi mitra strategis untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan produktif,” ujarnya.
Ia juga menekankan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara profesional agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan kegiatan produksi berjalan berkesinambungan.
“Utamakan keselamatan kerja, pelihara komunikasi, dan bangun hubungan industrial yang harmonis sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan produktif,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong penciptaan lapangan kerja melalui iklim usaha yang kondusif.
“Tidak ada premanisme. Saya jamin kepastian hukum dan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kesiapan sumber daya manusia didukung oleh sekolah vokasi dan balai latihan kerja (BLK).
“Hari ini kita membuka kembali industri sektor padat karya sebagai prioritas Provinsi Jawa Tengah, ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Serapan tenaga kerja Jawa Tengah saat ini tertinggi di Pulau Jawa,” ujar Luthfi.
Sebagai informasi, hingga triwulan III 2025, realisasi investasi Jawa Tengah mencapai Rp66,13 triliun atau 84,42 persen dari target tahunan, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 326 ribu orang.
Capaian tersebut menegaskan peran sektor industri sebagai motor penciptaan kerja dan penggerak ekonomi daerah.