**Bukti Kesadaran Masyarakat Menurun
KAJEN - Tren kasus Covid-19 di Kabupaten Pekalongan pada bulan Mei 2020 kian meningkat. Namun, kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol pencegahan penyebaran virus corona selama bulan Ramadhan ini justru kian menurun.
Kondisi ini diakui Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ditemui usai penyerahan secara simbolis bantuan paket sembako dari Baznas Kabupaten Pekalongan di Pendapa Rumdin Bupati, Senin (11/5/2020).
"Tren di Kabupaten Pekalongan belum menunjukan turun, bahkan cenderung meningkat, maka harus banyak berdoa dan beramal. Mudah-mudahan menjadi wasilah kita untuk memohon kepada Allah SWT agar hajat kita bisa terkabul. Mudah-mudahan Akhir Juni, bahkan semoga bisa secepatnya musibah corona bisa cepat berlalu," ujar Bupati.
Bupati berpesan, agar protokol tentang phyisical dan sosial distancing dijaga. Diakuinya, selama bulan puasa pada waktu sore jalanan ramai sekali.
"Silahkan bepergian tapi wajib pakai masker. Agar yang sakit tidak menularkan kepada yang sehat, dan yang sehat tidak sakit. Ini Ikhtiar yang sederhana tapi vital yang terus menerus kita sosialisasikan," ujar dia.
Disinggung perkembangan kasus, Bupati menyampaikan, jumlah kumulatif ODP ada 432 orang, PDP ada 28 orang, dan positif ada 7 orang. Kasus ODP mengalami kenaikan dari 424 orang pada bulan April menjadi 432 orang di bulan Mei (per tanggal 10 Mei 2020), atau mengalami kenaikan 1,89%. Dari jumlah itu, selesai dipantau 202 orang, sedang dipantau 229 orang, dan meninggal 1 orang.
Angka kasus PDP juga mengalami kenaikan dari 21 orang menjadi 28 orang, atau ada kenaikan 33,33 %, dengan rincian masih dirawat 6 orang, sembuh 8 orang, dan meninggal 12 orang. "Yang meninggal ini semuanya kiriman dari Jabodetabek," terang Bupati.
Sedangkan, untuk kasus positif tidak mengalami kenaikan, atau masih tetap 7 orang. Dengan rincian, sembuh 3 orang, isolasi mandiri 2 orang, masih dirawat 1 orang, dan meninggal 1 orang.
Di tengah kasus tren yang meningkat pada bulan Mei ini, Bupati menyadari kesadaran masyarakat justru berkurang untuk menerapkan protokol yang ada.
"Saya menyadari berkurang tapi minimal punya masker. Karena ini bulan puasa orang memenuhi kebutuhan hidup dan menggerakkan roda perekonomian juga. Tapi saya minta dengan sangat penjual dan pembeli pakai masker, dan jaga jarak. Pasar dan pusat jajanan kan tidak ditutup, tapi jangan dianggap remeh," tandas dia.
Bupati juga menyoroti jumlah pemudik yang mencapai 43 ribu lebih.
"Jumlah pemudik 43 ribu lebih. Ini menjadi atensi khusus kepada pemudik agar lebih berhati-hati menjaga diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Jika tidak enak badan, segera periksa ke layanan kesehatan," kata dia.
Pemudik dari daerah PSBB, lanjut dia, harus menjalani karantina, baik mandiri maupun di tempat karantina yang sudah disiapkan pemerintah desa. (had)