KOTA PEKALONGAN - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan di awal tahun 2021 ini akan menggelar 'NU Award' bagi Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan Ranting NU se-Kota Pekalongan.
Ketua panitia penyelenggara NU Award, Drs H Ahmad Tubagus Surur MAg, menuturkan bahwa NU Award ini digelar untuk memotivasi MWC NU maupun Ranting NU sekaligus
Gelar NU Award, PCNU Kota Pekalongan Sebut u untuk menilai kinerja MWC dan Ranting NU dalam hal keadministrasian, kinerja pengurus, dan realisasi program kerja, sekaligus memberikan motivasi bagi MWCNU maupun Ranting NU agar lebih giat lagi dalam berkhidmah.
"NU Award ini akan berlangsung mulai 2 Januari hingga 28 Februari 2021. Ada tiga hal yang menjadi dasar penilaian yakni masalah administrasi, kinerja pengurus, dan program kerja," jelas Tubagus Surur, usai memberikan pengarahan kepada peserta NU Award di Gedung Aswaja, Kota Pekalongan, Minggu (3/1/2021) malam.
Dia menyampaikan ada empat tahapan yang dilakukan panitia sebelum memberikan penilaian kepada peserta. Tahapan-tahapan ini meliputi pembekalan peserta, pendampingan, penilaian, dan pengumuman hasil pemenang. Setelah tahapan-tahapan itu dilakukan, pemenang akan diumumkan oleh panitia pada 28 Februari mendatang.
Ditambahkan oleh pria yang juga Wakil Rais PCNU Kota Pekalongan ini, NU Award Kota Pekalongan untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh MWC dan Ranting NU.
"PCNU Kota Pekalongan dapat menilai kinerja lembaga-lembaga yang menjadi perangkat kerjanya. PCNU Kota Pekalongan ingin melayani masyarakat dan warga NU dengan baik, dan itu membutuhkan orang-orang terbaik yang memiliki kapasitas mengelola lembaga tersebut," tegasnya.
Dirinya berharap, NU Award Kota Pekalongan dengan mengambil momentum Harlah ke-95 NU pada Januari 2021, diharapkan dapat menjadi penyemangat para pengurus yang tidak semata-mata mengejar hadiah, akan tetapi lebih dititikberatkan rasa tanggung jawab menjalankan amanat organisasi dengan baik.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Kota Pekalongan KH Zakaria Ansor menambahkan, satu hal yang penting untuk dipikirkan adalah kualitas keorganisasian yang belum merata antara satu MWC dan MWC lainnya, serta antara satu ranting dan ranting lainnya. Kondisi seperti itu nenurutnya kurang bagus bagi perkembangan organisasi ke depan.
"Kota Pekalongan dengan basis mayoritas warga NU diharapkan mampu memaksimalkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya," ucapnya.
Menurutnya, adanya NU Award akan menjadi salah satu solusi untuk menilai kinerja organisasi di tingkat MWC maupun Ranting NU di Kota Pekalongan. (way)