Program Kotaku Sukses Turunkan Kawasan Kumuh di Kendal

Kamis 19-12-2019,17:15 WIB

RESMIKAN - Bupati Mirna Annisa resmikan program KOTAKU dengan penandatanganan lima prasasti desa penerima BPM.

KENDAL - Dirjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggulirkan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sebagai salah satu strategi menangani kawasan kumuh. Di Kabupaten Kendal, realisasi program tersebut cukup menggembirakan, karena berhasil menurunkan angka luasan pemukiman kumuh sebesar 78 persen.

Koordinator Kota Program Kotaku, Haris Triyanto mengatakan, sejak awal tahun 2017, lahan kumuh di 10 desa yang terpilih luasanya mencapai 253,38 hektar dan secara bertahap setiap tahun mengalami pengurangan hingga tersisa 56,79 persen.

"Sejauh ini, total lahan kumuh di Kabupaten Kendal sudah berkurang 78 persen. Selama tiga tahun terakhir ini mendapatkan pendampingan dari para pendamping, kini luasan lahan kumuh tinggal 56,78 hektar," kata Haris usai peresmian program Kotaku yang mendapatkan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) di Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Rabu (18/12).

Dari 10 desa yang mendapatkan program Kotaku, ada 5 desa yang mendapatkan BPM, di antaranya Desa Penyangkringan Weleri mendapatkan bantuan Rp 1 miliar, Untuk Kecamatan kaliwungu ada Desa Krajankulon dan Desa Sarirejo masing masing mendapatkan Rp 1 miliar. Sementara Desa kutoharjo mendapatkan Rp 1,5 Miliar. "Kelurahan Bandengan Kecamatan kendal mendapatkan BPM sebesar Rp 1 miliar," terangnya.

Pendamping Kotaku Kelurahan Bandengan yang juga Unit Pengelola Lingkungan (UPL), M Subkhan menjelaskan, bantuan yang diterima digunakan untuk memperbaiki infrastruktur yang ada di wilayahnya yang didominasi para nelayan. "Bantuan digunakan untuk pekerjaan rabat beton dan perbaikan drainasi," ucapnya.

Delapan titik kumuh dilakukan pekerjaan jalan beton dan ada enam titik untuk perbaikan drainase. "Harapannya dengan perbaikan jalan beton dan drainase bisa mengurangi rob," terangnya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kendal, Moch Noor Fauzi mengatakan, bantuan itu hanya 5 desa dari 10 desa yang diajukan. Meski demikian, kelima desa sisanya sudah didanai APBD, sehingga semua desa tertangani. "Desa- desa yang dapatkan bantuan ini sudah menyelesaikan pekerjaannya, sehingga tak ada lagi kawasan kumuh," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kendal, Mirna annisa berharap masyarakat bisa menjaga hasil pembangunan program KOtaku. Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan KOTAKU karena bisa mengurangi luasan kawasan kumuh. "Bantuan ini harus dijaga, kawasan kumuh sudah berkurang dan akan terus berkurang, maka saya mengharap masuarakat bisa menjaganya," katanya.(lid)

Tags :
Kategori :

Terkait