BATANG - Upaya menekan kasus stunting terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang melalui berbagai cara. Salah satunya dengan manggandeng Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat untuk memberikan penyuluhan kepada calon pengantin melalui bimbingan pra nikah.
Bimbingan pra nikah itu diselipkan materi tentang kesehatan reproduksi dan juga kesehatan keluarga, sehingga nantinya menjadi bekal bagi pasangan yang akan membina bahtera rumah tangga. Pihaknya dan Kemenag intens melakukan sosialisai atau penyuluhan yang tersebar di Kantor KUA di 15 kecamatan.
"Kita sudah bekerjasama dengan Kementerian agama untuk memberikan penyuluhan kepada calon pengantin agar nanti setelah menikah dan begitu hamil harus periksa ke bidan. Dan agar bisa menjaga gizi bahkan sedari awal ketika akan program hamil," kata Kepala Dinkes Batang, dr Hidayah Basbeth.
Melalui pembinaan tersebut, pihaknya berharap calon suami juga nantinya bisa menjadi suami siaga. Sehingga jika kandungan istri ada indikasi stunting maka suami harus mengantar untuk berobat. Sebab keluhan istri juga harus diketahui suami, sehingga keputusan tindakan bisa diambil.
"Stunting di Kabupaten Batang masih di angka 25 persen yang salah satu penyebabnya adalah pola makan, pola asuh, pola gizi, dan sanitasi. Untuk itu, para calon pengantin ini juga kami lakukan pembinaan agar ketika program atau sudah hamil nanti kondisi gizi mereka baik hingga bayi lahir, dan bahkan hingga bayi nanti tumbuh dan berkembang harus terus dijaga gizinya," tandas Basbeth.
Sementara perwakilan KUA Batang, Shodiqin, membenarkan pihaknya melalui Kemenag Batang turut menggadeng Dinkes dalam pembinaan terkait kesehatan reproduksi dan kesehatan keluarga. Selain materi kesehataan, dalam bimbingan pra nikah tersebut juga terdapat berbagai materi, seperti menyiapkan keluarga sakinah, mengelola dinamika rumah tangga dan managemen konflik, memenuhi kebutuhan rumah tangga, serta menyiapkan generasi berkualitas.
"Bimbingan Pra nikah sendiri adalah program Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama yang ditujukan untuk memberikan bekal pengetahuan dan skill kepada calon pengantin agar mampu menjaga kelestarian perkawinan dan keluarga yg berkualitas. Kami menggandeng Dinkes juga agar para peserta lebih paham terkait kesehataan keluarga dan reproduksi. Di mana juga penting untuk bekal mereka ketika hamil dan tumbuh kembang anak," Pungkasnya. (nov)