RSUD Kalisari Harus Bisa Ubah Stigma Negatif Rumah Sakit Pemerintah

Rabu 20-11-2019,17:05 WIB

  • Dengan Meningkatkan Mutu dan Keramahan Pelayanan
Bupati Wihaji mendapat penjelasan dari Direktur RSUD Kalisari terkait ketersediaan kamar yang bisa diakses secara online.

BATANG - Seluruh pegawai di lingkungan RSUD Kalisari Batang, baik madis maupun non medis, diajak untuk merubah paradigma masyarakat terhadap rumah sakit milik pemerintah. Yaitu mutu penanganan medis maupun pelayanannya kalah dibandingkan dengan rumah sakit swasta.

"Mari sama-sama kita rubah paradigma tersebut, salah satunya dengan mingkatkan mutu pelayanan dan juga keramahan," ujar Bupati Batang, Wihaji pada acara Customer Gathering RSUD Kalisari Batang, Rabu (20/11/2019).

Wihaji menjelaskan, dari penuturan Direktur RSUD Kalisari, dr Bhenti Mastiadji, 90% pasien yang berobat menggunakan fasilitas BPJS. Namun hal itu tidak membuat penurunan pelayanan, karena baik pasien biasa maupun umum tidak ada perbedaan.

"Rumah sakit harus memberikan pelayanan yang baik dan tidak boleh menolak pasien. Dan harus diingat, pasien apapun yang ada di rumah sakit harus dilayani dengan baik, dengan senyuman. Termasuk di ruang IGD yang sifatnya kegawatdaruratan, karena tentunya masyarakat pingin mendapat pelayanan yang baik dan cepat," jelas Wihaji.

Karena itulah, lanjut Wihaji, untuk memberikan pelayanan yang baik, suasana kebatinan tim medis yang memberikan pelayanan harus diubah. Layanilah dengan rasa, yaitu memberikan pelayanan yang baik dan penuh dengan keramahan, sehingga bisa membawa suasana kebatinan yang baik bagi pasien maupun keluarganya.

"Saat ini pelayanan dinilai sudah bagus, namun kedepan harus terus ditingkatkan, demi memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat Kabupaten Batang," lanjut Wihaji.

Pada kesempatan itu, Bupati Wihaji juga meminta pihak rumah sakit untuk terbuka pada pasien, terkait kondisi yang sebenarnya, terutama ketersediaan kamar. Sehingga tidak muncul salah paham, hingga muncul anggapan rumah sakit menolak pasien.

"Untuk pelayanan tempat, rumah sakit harus terus menjaga kebersihan. Kalau rumah sakit swasta bisa, kenapa RSUD tidak bisa. Sedangkan untik sistem pelayanan, ciptakan sistem yang praktis dan sederhana, sehingga tidak mempersulit masyarakat saat akan berobat," beber Bupati Wihaji.

Direktur RSUD Kalisari Btang dr. Bhekti Mastiadji mengatakan, stigma rumah sakit pemerintah memamg kurang baik dalam prlayanan di banding dengan rumah sakit swasta, ini hampir terjadi di seluruh Indosneia.

"Oleh karena itu, kita berusaha menghilangkan stigma tersebut dengan selalu update reakreditasi rumah sakit yang terus berkelanjutan agar sesuai dengan standar pelayanan kesehatan," katanya.

Ditambahkan, rumah sakit dalam pelayanan pun melakukak terobosan untuk kemudahan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti pendaftaran online, e- resep, upadate peralatan medis serta membangun klinik Gayatri yang dikususkan untuk pasien manula dan penyakit tertentu. (red)

Tags :
Kategori :

Terkait