Santri Didorong Berwirausaha KUMKM

Kamis 13-08-2020,13:40 WIB

KOTA - Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUKM) melalui Pelatihan Terpadu dan Penyerahan Program Strategis oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang mengusung tema KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi pada Masa Pandemi dan New Normal Covid-19, Rabu (11/8/2020). Kegiatan ini menyasar santri di 370 santri Pekalongan untuk percepatan penumbuhan wirausaha pondok pesantren dan KUMKM.

Menkop UKM, Drs Teten Masduki menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 ini membawa dampak serius bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden telah berpesan agar kemenkop UKM membelanjakan program yang sudah ada untuk dibelanjakan ke UMKM. "Ekonomi Indonesia 99% itu UMKM, untuk memulihkan ekonomi nasional harus memulihkan dulu UMKM.

Pemerintah sudah menganggarkan dana sekitar Rp124 triliun untuk UMKM guna pemulihan ekonomi nasional," tutur Teten.

Lanjut Teten, Kemenkop UKM telah membuka pelatihan di berbagai daerah untuk memajukan UMKM di daerah agar bisa berdaya saing tinggi.

Deputi Bidang Pengembangan SDM, Ir Arif Rahman Hakim MS menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi antara Kemenkop UKM dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Pekalongan. "Kegiatan pengembangan dan pembinaan SDM untuk koperasi kami lakukan melalui online maupun offline. Kegiatan pelatihan yang dilakukan secara online ini kami tujukan untuk mempercepat pemulihan di seluruh wilayah Indonesia.

Kami prioritaskan kegiatannya di daerah wisata seperti di Borobudur untuk mendukung wisata unggulan. Selanjutnya di Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, serta di Kupang," terang Arif.

Diterangkan Arif bahwa pelatihan secara offline dilaksanakan di daerah yang diidentifikasi sebagai pusat pertumbuhan wirausaha baru karena. "Kami sangat membutuhkan wirausaha baru supaya bisa menopang pertumbuhan ekonomi dan menyerap tambahan tenaga kerja.

Pengembangan SDM secara offline ini kami gelar Tegal, Cirebon, Solo, Pekalongan, dan nanti akan kami lanjutkan untuk kota lain di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan luar Jawa," papar Arif.

Pelatihan di Pekalongan ini diikuti oleh sekitar 370 peserta dibagi 10 kelas dengan masa pelatihan bervariasi ada yang 3 hari sampai dengan 4 hari. Untuk pelaksanaannya tanggal 6-10 Agustus. "Pelatihan yang akan kami laksanakan meliputi pelatihan kewirausahaan, vokasional, manajemen koperasi, serta pengolahan hasil pertanian dan perikanan," tandas Arif.

Sementara itu, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE menyambut baik kedatangan Menkop UKM beserta rombongan. Dengan kunjungan Menkop UKM ke Kota Pekalongan ini Saelany berharap membawa manfaat yang besar. "Tadi pagi telah berdialog dengan para nelayan, ke pengusaha batik, dan kali ini membuka pelatihan untuk mendorong KUMKM para santri di Pekalongan," ujar Saelany.

Meskipun adanya pandemi Covid-19 ini, Saelany ingin ekonomi di Kota Pekalongan tetap bergeliat. "Kota Pekalongan sebagai Kota Batik dan Kota Perikanan tentu para UKMnya harus terus didorong dan didukung agar semakin berkembang," pungkas Saelany. (mal)

Tags :
Kategori :

Terkait