*SMPN 9 Pekalongan Gelar Pameran Karya Siswa
KOTA - SMPN 9 Pekalongan melakukan penyederhanaan tugas bagi para siswa dengan menggelar karya siswa yang bertema "satu tugas untuk semua Mata Pelajaran (mapel), Rabu (25/11/2020).
Disampaikan Kepala SMPN9 Pekalongan Dwi Ariyani kepada Radar Pekalongan, bahwa kegiatan pameran karya seni siswa ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik dlm pembelajaran masa pandemi Covid-19 serta meringankan dan menyederhanakan bentuk dan jenis tugas peserta didik agar tidak merasa terbebani.
"Kita juga sebenarnya ingin memberikan warna lain dalam pemberian tugas agar peserta didik tidak merasa bosan, membantu peserta didik untuk melakukan aktivitas fisik dalam belajar sehingga bisa memperkuat imun yang pada akhirnya membuat peserta didik menjadi sehat jasmani maupun rohani nya serta menumbuhkan komunikasi yang baik antara Bpk/Ibu guru, peserta didik, dan orang tua/wali peserta didik terkait dengan tugas yang diberikan sehingga tercipta kerjasama yang kondusif," ungkap Dwi.
Selain itu, penyelenggaraan pameran karya seni siswa juga dilatar belakangi oleh prosentase keaktifan, kehadiran maupun partisipasi dari peserta didik yang dari minggu ke minggu semakin menurun untuk mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh, serta dari pihak orang tua/wali pun semakin kesini pendampingan mereka semakin tidak maksimal, maka pihak sekolah mencoba mencari solusi untuk bisa mengembalikan semangat belajar yg tinggi seperti di awal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tahun pembelajaran 2020/2021.
"Ini salah satu yang kami pilih menjadi solusi, mencoba memberikan tugas satu namun tetap bisa masuk ke semua mapel, yang tidak terlalu memberatkan terutama segi ekonomi peserta didik. Ada bentuk tugasnya, ada aktivitas kerjanya, dan yang terpenting bisa dinilai dan dievaluasi," imbuhnya.
Terkait teknisnya, masing-masing kelas mengirimkan satu karya untuk satu siswa. Mereka mendapatkan penjelasan dari guru terkait tugasnya dan dikerjakan dalam waktu satu minggu, bentuk karya dan tugas dikumpulkan satu minggu setelahnya.
"Respon orang tua sangat positif, karena anak jadi punya aktivitas gerak dan orang tua juga mendukung dengan memberikan sarana prasarana untuk mengerjakan bentuk karyanya," jelas Dwi.
Pihaknya berharap, dengan adanya tugas satu untuk semua mapel ini bisa menyuntikkan semangat lagi bagai peserta didik untuk mengikuti PJJ serta mereka tidak mengalami kebosanan sehingga bisa tetap menjadi generasi yang aktif dan kreatif walaupun di masa pandemi.
"Harapan yang sama juga sebenarnya untuk orang tua siswa untuk lebih bersemangat lagi membantu sekolah mendampingi anak-anak mereka untuk mengikuti PJJ dan meski keterbatasan di situasi kondisi yang sulit, kami masih bisa memberikan pembelajaran yang bermanfaat serta maksimal yang memang menjadi hak siswa untuk mendapatkannya," pungkas Dwi. (mal)