Sejumlah Kota Diamuk Massa Tolak UU Cipta Kerja, Ini Daftarnya

Jumat 09-10-2020,08:17 WIB

Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja mengguncang beberapa kota di Indonesia, pada Kamis (8/10).

Di sejumlah daerah, termasuk di beberapa titik di Jakarta, aksi demo berlangsung panas, rusuh.

Massa aksi juga melakukan tindakan anarkistis, merusak, dan membakar sejumlah fasilitas umum.

Berdasarkan pemantauan jpnn.com, unjuk rasa kemarin berlangsung di 12 lokasi di Sumatera, Jawa hingga Sulawesi.

Di Sumatera, unjuk rasa yang dilakukan kalangan mahasiswa, buruh, dan berbagai elemen masyarakat berlangsung di Kota Medan, Pekanbaru, Jambi dan Bengkulu.

Sementara di Jawa, aksi yang berujung rusuh terjadi di DKI Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Bandung, Jember, dan Kudus.

Situasi Jakarta mencekam, terutama di kawasan Harmoni dan seputaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Bentrok keras antara massa dengan aparat keamanan terjadi berjam-jam di seputaran Harmoni. Rusuh.

PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menaksir kerugian yang mereka alami terkait aksi perusakan dan penjarahan aset di 18 lokasi halte bus yang mewarnai demo tolak RUU Ciptaker di Jakarta, berkisar Rp 45 miliar.

"TransJakarta sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi perusakan dan penjarahan halte-halte dan fasilitas warga, utamanya di Bundaran HI ini," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjaya dalam keterangan tertulis.

Jajaran Polda Metro Jaya melaporkan telah mengamankan hampir seribu orang demonstran yang diduga terlibat bentrok dengan aparat dan melakukan perusakan di sejumlah wilayah Ibu Kota.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut para perusuh yang diamankan itu sebagai kelompok Anarko. Di lapangan, mereka mencoba memancing kerusuhan di tengah-tengah aksi demonstrasi menolak RUU Ciptaker.

"Sudah hampir seribu yang kita (polisi-red) amankan. Itu adalah Anarko-anarko, perusuh itu," kata Yusri saat dikonfirmasi, Kamis.

Sementara di Bandung, polisi menyebut oknum perusuh saat berlangsungnya aksi massa di Gedung DPRD Jawa Barat bukan dari elemen mahasiswa ataupun serikat buruh.

"Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh sehingga ada situasi seperti ini," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Kamis (8/10).

Tags :
Kategori :

Terkait