BATANG - Mengantisipasi gelombang mudik selama Ramadan hingga lebaran, seluruh Desa di Kecamatan Limpung sudah melakukan antisipasi pencegahan Covid-19. Salah satunya dengan menyediakan ruang isolasi atau karantina untuk para pemudik.
Camat Limpung, Windu Suriadji menjelaskan, dari 17 desa yang ada di Limpung semuanya sudah menyediakan tempat karatina pemudik. Meski begitu baru 11 desa yang sudah menerima pemudik untuk karantina. Kini tercatat sudah ada sekitar 125 pemudik yang di karantina di desa masing-masing.
"Pada dasarnya semua desa di Kecamatan Limpung sudah menyediakan tempat isolasi sesuai arahan dari Pak Bupati. Namun hingga saat ini yang sudah terisi baru 11 dari 17 desa. Total hingga saat ini sudah ada 125 pemudik yang sudah kami karantina di tempat isolasi desa masing-masing," jelas Windu saat diwawancarai Radar Pekalongan, Selasa (28/4/2020).
Dijelaskan, hingga saat ini ada 11 desa yang sudah digunakan sebagai tempat karantina pemudik. Seperti di Desa Amongrogo, Desa Dlisen, Desa Plumbon, Desa Donorejo, Desa Babadan, Desa Sukorejo, Desa Wonokerso, Desa Kepuh, Desa Sempu, Desa Rowosari dan Desa Tembok.
"Jumlahnya tiap desa variatif. Yang paling banyak sementara di Desa Amongrogo, dengan 33 pemudik. Kemudian yang baru diisi satu pemudik di Desa Sukorejo. Sesuai data per hari ini sudah ada 125 yang di karantina," imbuh Windu.
Tak hanya menyiapkan karatina untuk Pemudik, pihaknya juga terus mengimbau agar desa dan masyarakat mematuhi pemerintah. Baik terkait ibadah, maupun dalam berkeseharian selama pandemi Covid-19.
"Kami lakukan berbagai upaya pencegahan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Kami juga bersama Muspika selau mengingatkan masyarakat untuk tidak berkerumun, dan melakukan ibadah sesuai dengan himbauan. Dan yang paling penting selalu terapkan PHBS dan juga Germas. Minimalisir kegiatan di luar rumah, jika terpaksa keluar rumah diharapkan untuk terus jaga kebersihan dan memakai masker," pungkasnya. (Nov)