Dari Pelabuhan hingga KEK, Kendal jadi Tumpuan Ekonomi Jateng

Kamis 31-10-2019,13:20 WIB

DIBUKA - Workshop Pendataan Industri Besar Sedang (IBS) Tahun 2019, BPS Kabupaten Kendal, dibuka oleh Wakil Bupati Masrur Masykur. Kegiatan itu diikuti para pelaku industri.

KENDAL - Kabupaten Kendal didaulat menjadi tumpuan peningkatan pendapatan perekonomian sebesar 7 persen di Jawa Tengah pada tahun 2020. Optimisme tersebut juga pernah disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di sebuah acara di Pemprov Jateng.

"Pernah selesai rapat, Pak Gubernur saya kejar. Pak Ganjar saya tanya soal statemennya Kendal bisa jadi tumpuan pertumbuhan ekonomi 7 persen. Bisa mas, jawab Pak Ganjar. Selain letaknya strategis, Kendal punya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan nanti punya pelabuhan yang besar, makanya banyak pengusaha yang pindah ke Kendal," kata Wakil Bupati Kendal, Masrur Masykur, saat membuka Workshop Pendataan Industri Besar Sedang (IBS) Tahun 2019, yang digelar BPS Kendal di Aula PT Terryham Prloplas Indonesia, Rabu (30/10).

Kegiatan dihadiri oleh Dirjen Industri Kimia Farmasi dan tekstil Kementerian Perindustrian dan Kepala BPS Provinsi Jaewa Tengah. Tema yang diangkat "Dukungan Data dan Peran Sektor Industri Menuju Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen".

Terkait workshop, Masrur menyampaikan pentingnya peran data. Maka pesan dia, jangan sampai ketika didatangi petugas BPS, pengusaha malah menghindar. Padahal data secara komperhensif itu sangat penting kegunaannya.

"Seorang pengusaha perlu data yang akurat. Bagaimana kondisi pdersaingan bisnis, pengadaan barang, bahan baku dan marketingnya, semuanya ada di data," ungkapnya.

Dalam hal data, lanjut Masrur, negara berkembang tidak mampu mengejar negara maju. Oleh karena itu, para pengusaha industri diminta tak ragu dan khawatir untuk memberikan data yang akurat kepada para petugas BPS. Sebab dengan data perusahaan yang akurat itu, pemerintah juga nantinya bisa membuat sebuah kebijakan.

"Jadi sesungguhnya multi purpose data itu bisa digunakan dan siapapun bisa menggunakannya. Jadi jangan kawatir nanti bisa terjadi kecolongan rahasia data perusahaan. Hilangkan perasaan semacam itu. Karena data perusahaan yang akurat itu akan membawa manfaat dalam hal memajukan pertumbuhan perekonomian di Kendal, begitu juga di Jawa Tengah," pesannya.

Sementara itu, Kepala BPS Kendal, Ummi Hastuti mengatakan, jumlah industri besar sedang di Kabupaten kendal tahun 2018 sebanyak 85 perusahaan. Dengan sebaran tertinggi di Kecamatan Kaliwungu sebanyak 27 perusahaan dan Kecamatan Boja 22 perusahaan. Keberadaan kegiatan industri besar sedang ini sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian di Kabupaten Kendal.

"Data perusahaan merupakan hal yang penting dan dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya. Maka dibutuhkan sinergi antara perusahaan, BPS, OPD-OPD dan instansi terkait yang ada di Kabupaten kendal. Untuk itulah kegiatan workshop bagi perusahaan-perusahaan ini kami adakan," katanya.

Ummi menambahkan, Kabupaten Kendal adalah salah satu kabupaten strategis di Jawa Tengah, karena memiliki KIK. Agar bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional, maka dukungan pemerintah daerah, provinsi maupun pusat sangat diperlukan.

Salah satu potensi yang perlu dimaksimalkan penggunaan dukungan data. "BPS sebagai lembaga penyedia data memiliki data yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku industri untuk meningkatkan daya saing. Melalui workshop ini para pelaku industri diharapkan dapat memanfaatkan data tersebut," pungkasnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait