Aliansi Kota Pekalongan Bersatu Nyatakan Penolakan terhadap KAMI

Rabu 09-09-2020,18:45 WIB

KOTA PEKALONGAN - Sejumlah ormas di Kota Pekalongan yang tergabung dalam Aliansi Kota Pekalongan Bersatu menegaskan penolakannya dengan adanya deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) beberapa waktu lalu, karena dinilai bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini disampaikan beberapa tokoh perwakilan sejumlah ormas di Kota Pekalongan, dalam pertemuan sekaligus pembentukan Aliansi Kota Pekalongan Bersatu, bertempat di RM Wong Solo, Kota Pekalongan, pada Selasa (8/9/2020) malam.

Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan sejumlah ormas antara lain dari GNPK, PGSI, Banser, LMPI, BPPI, Cyber NKRI, APB, dan Komunitas Mbah Djoyo.

Penggagas sekaligus Koordinator Aliansi Kota Pekalongan Bersatu, Eddy Setiono, menuturkan pihaknya bersama rekan-rekan perwakilan sejumlah ormas di Kota Pekalongan sepakat menolak dan menyayangkan adanya deklarasi KAMI beberapa waktu lalu.

"Deklarasi KAMI itu dikatakan hendak memperbaiki Indonesia. Namun tuntutan mereka tidak logis, antara lain ingin meminta penggantian menteri dan bahkan disinyalir hendak mengganti Presiden maupun Pemerintahan yang sah secara konstitusional. Hal seperti itu justru dapat memecah belah persatuan kesatuan bangsa," ungkap pria yang juga Ketua PGSI Kota Pekalongan ini.

SIAP MENDUKUNG PEMERINTAH

Apalagi, imbuh dia, deklarasi KAMI itu dilakukan di tengah upaya Pemerintah sedang gencar dan fokus melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19.

Mestinya, semua komponen bangsa mendukung penuh upaya pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. Dalam kesempatan tersebut, Aliansi Kota Pekalongan Bersatu pun secara tegas menyatakan komitmennya untuk mendukung berbagai upaya Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

"Kita ini sekarang sedang menghadapi perang melawan musuh yang tidak kelihatan, yakni perang melawan Covid-19. Bahkan untuk Kota Pekalongan sudah muncul klaster keluarga. Upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 ini harus kita dukung bersama," katanya.

Pada pertemuan itu, gabungan beberapa ormas ini juga menyikapi tentang akan adanya Pilkada Kota Pekalongan 2020 yakni Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada 9 Desember mendatang. Adanya Pilkada ini, diharapkan jangan sampai memunculkan perpecahan atau permusuhan hanya karena ada perbedaan dalam dukung mendukung salah satu bakal pasangan calon.

"Kita ingin Indonesia, khususnya Kota Pekalongan ini rukun dan damai. Siapapun yang kita dukung, kita harus tetap menjaga kerukunan. Kita ingin Pilkada berjalan damai, dan Kota Pekalongan tetap aman, kondusif, damai," imbuh Eddy Setiono.

Senada disampaikan Komandan Satkorcab Banser Kota Pekalongan, Fathurrohman, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Dia menjelaskan bahwa semua komponen bangsa harus bersatu agar NKRI tetap kokoh. Banser juga secara tegas menolak keberadaan KAMI.

"Adanya deklarasi KAMI bisa memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Kita akan selalu menjaga keutuhan NKRI sampai titik darah penghabisan dan siap mendukung berbagai upaya Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19," tandasnya. (way)

Tags :
Kategori :

Terkait