Update Kebijakan Izin Edar Kefarmasian dan Alkes

Senin 30-09-2019,15:37 WIB

SEMINAR - Gelaran Seminar Nasional Kefarmasian Fakultas Ilmu Kesehatan UMPP, Minggu (29/09).

EKA ISDITYA

Seminar Nasional UMPP

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan menggelar Seminar Nasional Kefarmasian bertajuk "Kebijakan Izin Edar Sediaan Kefarmasian dan Alat Kesehatan" di Auditorium Kampus II FIKES UMPP, Minggu (29/09). Sebanyak kurang lebih 400 peserta dari kalangan mahasiswa dan praktisi kesehatan turut hadir menyemarakkan Seminar Nasional Kefarmasian kedua yang dihelat oleh Prodi Farmasi UMPP ini.

Ketua Panitia Kegiatan, Yulian Wahyu Permadi SFarm MSi Apt menuturkan, pihaknya menghadirkan tiga narasumber diantaranya Dra Hidayati Mas'ud Apt selaku Kepala Subdirektorat Pengendalian Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Kesehatan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Dr Slamet Budiyanto SKM MKes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, serta Dwi Bagus Pambudi SFarm MHKes Apt dari PC IAI Kabupaten Batang sekaligus Dosen FIKES UMPP.

Turut hadir pula para tamu undangan, perwakilan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Perwakilan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Pengurus Cabang IAI Kota dan Kabupaten Pekalongan, Rektor, Dekan dan para Kaprodi dari semua Prodi FIKES UMPP.

Sementara itu, Dekan FIKES UMPP, Herni Rejeki MKep Ns Sp Kep Kom menyampaikan, melalui penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi secara langsung kepada masyarakat khususnya para tenaga kesehatan dan calon tenaga kesehatan agar lebih mengetahui informasi terkait izin obat dan alat kesehatan yang selalu ter-update setiap tahunnya.

Dra Hidayati Mas'ud Apt, juga sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan seminar nasional kefarmasian oleh Prodi Farmasi FIKES UMPP tahun 2019 ini. "Kegiatan saya kira sangat bagus dan penting untuk mempersiapkan mahasiswa farmasi terkait kebijakan pemerintah, regulasi, hingga permasalahan teknis dalam pelaksanaan kefarmasian," ujar dia. Menurutnya, selain ilmu yang disampaikan oleh dosen, mahasiswa farmasi juga perlu memperoleh informasi melalui kegiatan workshop maupun seminar yang turut mendatangkan pemateri eksternal agar semakin siap sebelum terjun di masyarakat.

"Kegiatan ini sangat kompleks ya, sehingga harapannya kedepan mahasiswa maupun tenaga kesehatan semakin siap dan terampil menjalankan tugasnya di bidang kefarmasian," pungkasnya. (yak)

Tags :
Kategori :

Terkait