*SMK Irma Pekalongan
KOTA - SMK Irma Pekalongan menjadi salah satu sekolah yang memiliki relasi dengan Negara Jepang, setidaknya setiap tahun siswa-siswi terpilih SMK Irma Pekalongan diserap oleh Perusahaan Jepang sebagai tenaga kerja. Hal tersebut membuat SMK Irma mampu mencetak jutawan muda dan pengusha muda.
Demikian disampaikan Waka Kurikulum SMK Irma Pekalongan, Ayu Diah SK SPi, kepada Radar Pekalongan di ruang kerjanya, Senin (10/2/2020).
Ditambahkan, kerjasama antara SMK Irma serta perusahaan Jepang yang sudah dibangun belasan tahun ini menjadi daya tarik utama bagi siswa. Bukan tanpa alasan, gaji bersih yang ditawarkan untuk tenaga kerja Indonesia hingga Rp17 juta tiap bulannya.
"Kita recruitmen setahun sekali, tidak ada batasan kuota yang diterima yang penting mereka lulus seleksi yang sudah ditetapkan. Bahkan kalau bisa sebanyak-banyaknya karena Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja," ungkap Ayu.
Namun memang untuk seleksi cukup ketat, khususnya tes fisik yang sering membuat para siswa SMK Irma gugur dan tidak bisa diterima di Perusahaan Jepang.
"Untuk Jurusan Nautika kapal penangkap ikan, tes yang harus diikuti oleh siswa yang hendak berangkat ke Jepang adalah tidak buta warna, tidak minus, tinggi dan berat badan harus ideal, split jump, tes barbel 32kg maksimal 20 kali angkatan, serta medical check up.
Sedangkan kalau untuk jurusan pengolahan hasil perikanan hampir sama, bedanya pada tes matematika serta angkat dumble 2 buah dalam 1 menit, berat masing-masing dumble yaitu 4kg," imbuhnya.
Sementara itu, Waka Humas SMK Irma, Wahyu Budi Lestari, menambahkan karena sekolah memiliki kerjasama dengan Jepang. Maka SMK Irma memiliki mata pelajaran bahasa Jepang sebagai pendukung, meskipun baru hanya pelajaran dasar.
Selain penghasilan tinggi, para siswa yang sudah pernah bekerja di Jepang akan mendapatkan sertifikat Jitco. Sertifikat tersebut bisa digunakan oleh siswa untuk melamar pekerjaan di seluruh perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Dan sertifikat tersebut dinilai setara dengan pendidikan Diploma III.
"Alhamdulillah, sejauh ini siswa yang berhasil lolos ke Jepang mereka sudah menjadi orang isitlahnya. Ada yang sudah punya rumah sendiri, mengangkat derajat hidup keluarga, ada yang mampu mengumrohkan orang tuanya dari hasil kerja siswa ke Jepang, bahkan ada juga yang menjadi pengusaha karena memiliki modal yang cukup untuk membuat sebuah usaha," jelas Wahyu.
Oleh karenanya, Wahyu mengajak para siswa SMP untuk bergabung bersama SMK Irma Pekalongan, biaya masuk ke SMK Irma sangat terjangkau dan bisa dicicil dan biaya tersebut kembali ke siswa lagi karena dipergunakan untuk pembelian seragam dan atribut SMK Irma yang khas, serta di SMK Irma peluang untuk mengembangkan diri masih sangat besar bahkan juga tersedia beasiswa yang cukup banyak. (mal)