Selama bergabung, dia mendapatkan banyak pengalaman. Dia turut merasakan bagaimana tim pemakaman berjuang setiap harinya karena kasus kematian yang terus meningkat. Dia juga melihat dari dekat bagaimana Covid-19 ini nyata dan berbahaya. "Paling banyak saya ikut memakamkan tujuh jenazah dalam satu hari. Baru istirahat, sudah bersiap lagi. Baru melepas hazmat, sudah berangkat lagi. Ini yang dialami teman-teman setiap harinya. Bekerja menggunakan baju hazmat juga bukan hal yang mudah. Saya merasakan sendiri. Dari sini saya semakin sadar bahwa pandemi ini harus diakhiri dengan upaya bersama," tegasnya serius.
Dari jalur politik, Fauzi ikut merumuskan dan menyampaikan berbagai masukan terkait penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan bersama wali kota dan jajaran eksekutif. Di lapangan, dia menyumbangkan tenaga untuk meringankan beban tim pemakaman Covid-19. Fauzi mengaku, apa yang diperbuatnya tak seberapa. Bahkan teramat kecil untuk memberi pengaruh besar dalam penanganan Covid-19. Namun dia memastikan akan terus berada dalam bagian dan upaya bersama menangani Covid-19.
Sampai kapan dia akan menjadi relawan tim pemakaman? Fauzi menegaskan akan terus membantu selama dibutuhkan. Setidaknya, sampai kasus kematian kembali berkurang dan Covid-19 mulai terkendali di Kota Pekalongan.
Di kejauhan, seluruh anggota tim pemakaman sudah bersiap meninggalkan lekasi pemakaman. Dia mengacungkan jempol sebagai tanda siap menyusul. Setelah ucapan terima kasih, dia bergegas menuju mobil yang mengangkut tim.(*)