Asyik, Pembangunan Taman Sutomo Dilanjut Tahun Ini

Kamis 16-01-2020,12:55 WIB

*Disperkim Siapkan Anggaran Rp 2 Miliar

RUANG PUBLIK - Selain menambah cantik wajah kota, keberadaan Taman Sutomo juga bisa menjadi ruang publik baru bagi warga Batang.

BATANG - Sudah mulai menunjukkan perwajahan cantiknya, Taman Pendestrian Dr Sutomo dipastikan belum final pengembangannya. Taman berkonsep maritim sepanjang 200 meter dan lebar 15 meter itu dilanjut pembangunannya di tahun 2020 ini.

"Yang tampak saat ini, itu baru hasil pembangunan tahap satu. Kita masih menyiapkan pengerjaan tahap dua di tahun ini, mudah-mudahan juga terealisasi dengan baik," kata Kepala Disperkim Batang, Eko Widiyanto SE MM, belum lama ini.

Pembangunan Taman Sutomo memang menjadi bagian dari program prioritas Bupati Wihaji dalam ikhtiar mempercantik perwajahan kota. Tahun kemarin, tahap pertama pembangunan sudah dilaksanakan dengan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 1,6 miliar. Menurut Eko, untuk tahun ini, pihaknya telah menyiapkan pagu anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk melanjutkan pembangunan taman tersebut.

"Prinsipnya, jalur protokol Kota Batang akan dipercantik perwajahannya dengan turut menonjolkan karakter Batang yang maritim. Di ruas Jl Ahmad Yani misalnya, trotoarnya sudah cantik, ditambah lampu hias yang melintang, hingga ikon kerang. Pemasangan ornamen lampu yang menambah temaramnya malam Kota Batang juga telah dipasang di Jl Wahid Hasyim," terangnya.

Meski baru menyelesaikan pembangunan tahap 1, saat ini Taman Sutomo sudah menampakkan wajah cantiknya. Sejumlah warga juga sudah mulai menikmati kenyamanannya, membawa anak-anak mereka bermain di sana.

Karakter maritim memang menonjol pada desain bangunan Taman Sutomo. Taman tersebut dilengkapi sejumlah ikon yang bisa berfungsi sebagai spot selfie, seperti patung lumba-lumba, bangunan berwujud kapal, hingga tombak Abirawa.

Untuk menambah suasana temaram saat malam, taman pun dilengkapi ornamen lampu hias. "Sementara untuk peneduhnya kita tanam Pohon Tabebuya asal Jepang yang menawarkan pesona bunga warna merah seperti Sakura. Hanya saja, ia mekar sewaktu-waktu saja, biasanya di musim hujan," ujar Eko.

Sementara untuk lantai taman menggunakan cor traso yang berorientasi seperti Malioboro Yogyakarta. Menurutnya, konsep taman kota yang dikembangkan haruslah memuat empat pilar utama, yakni aman, tertib, sehat, dan sarat estetika.

"Kami berharap prasarana ini akan kian mempercantik wajah Kota Batang, sekaligus berfungsi sebagai ruang-ruang publik baru warganya. Ayo kita sama-sama jaga, cegah perilaku vandalisme dan sejenisnya," pesan Eko. (sef)

Tags :
Kategori :

Terkait