Awas, Musim Hujan Bakal Ekstrim

Rabu 27-11-2019,11:40 WIB

**BPBD Bentuk Forum PRB

CEK PERALATAN - Kalakhar BPBD Kendal, Sigit Sulistyo, saat melakukan pengecekan peralatan untuk siap siaga bencana.

KENDAL - Berdasarkan perkiraan dari BMKG Semarang, musim hujan mendatang diprediksi akan lebih ekstrim. Untuk itu, warga dihimbau agar lebih waspada,terutama saat curah hujan meninggi.

Sebagai antisipasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal sendiri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang waspada bencana. Edaran itu disampaikan kepada camat untuk diteruskan ke warga melalui kepala desa maupun lurah. Harapannya, masyarakat memiliki kesiapsiagaan dini, karena bencana bisa terjadi sewaktu-waktu, tidak bisa diprediksi.

"Beberapa hari lalu terjadi hujan disertai angin kencang. Kondisi itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang di beberapa lokasi. Itu saya ibaratkan sebagai salam pembuka," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Sigit Sulistyo, Selasa (26/11).

Oleh karenanya, BPBD Kendal bakal membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Mereka terdiri atas Orgasinasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan Damkar, DPUPR dan lainnya, serta berbagai komunitas. "Tugasnya akan membantu BPBD dalam penanganan bencana," ungkapnya.

Sejauh ini, BPBD juga terus mensosialisasikan ke warga terkait prediksi musim hujan. Sigit menyebut partisipasi masyarakat dalam mencegah maupun meminimalisir resiko bencana cukup penting. Dia mencontohkan, warga yang memiliki pohon besar, bisa mengurangi antisipasi bencana dengan merapikan ranting yang sekiranya membahayakan. "Pencegahan bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan semua pihak, termasuk warga," tandasnya.

Kasi Kedaruratan BPBD, Slamet menambahkan, selain sosialisasi kepada masyarakat, BPBD Kendal juga menyiapkan peralatan untuk kesiapsiagaan bila terjadi bencana. Peralatan yang disiapkan, antara lain alat pemotong pohon, mobil penyelamat, perahu karet, drone, motor trail, hingga persediaan logistik. Mereka juga menyiapkan karung plastik maupun bronjong untuk mengantisipasi jika terjadi air sungai yang meluap.

"Kami juga memetakan tanggul kritis di sepanjang Kali Bodri. Beberapa tanggul kritis berada di Desa Purwosari, Lanji, Bangunsari, dan Korowelang Anyar," terangnya.

Selain itu, petugas disiapkan 24 jam di posko siaga bencana yang berada di Kantor BPBD Kendal. Dengan begitu, bila terjadi bencana, bisa segera datang ke lokasi untuk melakukan penanganan bencana.

"Koordinasi dengan BPBD Jateng juga kami lakukan jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak bencana," pungkasnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait