Banjir Kali Bodri Bisa Meluas

Kamis 02-01-2020,11:40 WIB

**Tanah Tanggul di Desa Lanji Ambles

TERANCAM- Banjir Kali Bodri membuat tanah amblas di tanggul kali tersebut sepanjang 17 meter dan dalam 5 meter. Jika tak dilakukan penanganan tanggul berada di Desa Lanji itu terancam jebol.

KENDAL - Tanggul Kali Bodri yang berada di Dusun Pilang, RT 1, RW 3, Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kendal, baru-baru ini ambles tanahnya. Kondisi itu meningkatkan resiko wilayah terdampak banjir, terutama bila tanggul sewaktu-waktu jebol karena intensitas curah hujan yang tengah meninggi.

Jika tanggul tak segera diperbaiki, maka saat jebol luapan air Kali Bodri tidak hanya akan mengenai wilayah Patebon. Lebih dari itu, beberapa wilayah di Kecamatan Kendal juga bisa terdampak banjir.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Slamet mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terjadinya tanah amblas di tanggul Kali Bodri yang berada di Desa Lanji. Bahkan BPBD juga sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan melaporankannya kepada Bupati.

Tanah yang ablas merupakan tanah urukan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah, pada peristiwa talud longsor di kali tersebut pada tahun 2019. Saat itu, BPBD yang melakukan penanganan pembronjonganya.

"Sudah kami cek ke lokasi. Tanah yang amblas sepanjang 17 meter dengan kedalaman 5 meter. Tanah itu adalah tanah urukan yang dilakukan Pusdaratu Jawa Tengah," katanya.

Slamet mengungkapkan, BPBD Kendal juga melaporkan peristiwa amblesnya tanah ke Pusdataru Jawa Tengan dan Dinas PUPR Kendal. Rencananya, pihaknya bersama warga akan melakukan kerja bakti melakukan penanggulangan amblasnya tanah tanggul Kali Bodri tersebut agar tidak meluas.

Sebab, jika tak segera dilakukan penanganan dan terjadi hujan ekstrim di wilayah Kendal yang menyebab Kali Bodri banjir, resikonya adalah tanah amblas meluas dan tanggul jebol. Kalau itu terjadi, jelas Slamet, maka limpasan airnya tak hanya merendam rumah-rumah warga yang ada di sekitar tanggul tersebut, melainkan dapat meluas ke wilayah lainnya.

"Sudah kami laporkan ke Pusdataru Jateng, bahkan Pusdataru sudah turun ke lokasi melihat langsung tanah yang amblas. Terus kita pantau 24 jam. Kami masih nunggu instruksi dari Pusdataru. Harapanya, Pusdataru melakukan penguatan tanggul pada tanah yang amblas itu," ungkapnya.

Slamet menyatakan, bahwa pada tahun lalu talud Kali Bodri di Desa Lanji pernah mengalami longsor sepanjang 80 meter, karena terdorong tanah tanggul yang berada di sebelah timurnya. Padahal, talud tersebut baru dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng di 2018. Talud ambrol itu terjadi di awal tahun 2019, Bulan Januari. Ketinggian air Kali Bodri waktu itu mencapai 290 sentimeter.

"Kondisi air yang deras menyebabkan talud yang terbuat dari beton longsor, karena tidak mampu menahan tanggul tanah yang ada di sebelah timurnya. Hingga sisakan tanggul sekitar 1 meter dari pemukiman warga. Hal itu mengancam puluhan rumah warga dari dua dusun di Desa Lanji," imbuhnya.

Kepala DPUPR Kendal, Sugiyono mengaku telah menerima laporan tanah amblas yang terjadi di tanggul Kali Bodri, di Desa Lanji, Kecamatan Patebon. Ia menyatakan akan langsung mengecek langsung ke lokasi amblesnya tanah.

"Sore ini (kemarin), akan saya cek ke lokasi. Tentu akan kita lakukan penangannya. Tidak hanya DPUPR, penangananya akan dilakukan bersama Pusdataru Jateng dan BPBD Kendal," katanya.

Sugiyono menyebut bahwa talud Kali Bodri itu pernah terjadi longsor pada awal 2019. Panjang talud beton yang longsor 80 meter dengan ketinggian sekitar tujuh meter. Akibatnya tanggul tanah Kali Bodri yang memisahkan dengan pemukiman warga hanya tersisa dengan ketebalan satu meter dan panjang 20 meter.

"Tanah amblas di tanggul Kali Bodri ini harus segera ditangani. Sebab kalau tidak dampaknya bisa lebih parah. Jika tanggul jebol dapat berimbas sejumlah wilayah di Kecamatan Kendal kebanjiran. Sebab, kondisi Kecamatan Patebon lebih tinggi dari Kecamatan Kendal," timpaslnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait