KOTA - Untuk menghindari kerumunan massa sekaligus memberdayakan pelaku UKM yang bergerak dibidang penjualan sembako, Pekalongan Peduli Sosial Ekonomi (P2SE) akan menyalurkan bantuan berupa paket sembako lewat warung-warung yang ditunjuk. P2SE akan membagikan voucher ke masyarakat yang nantinya dapat ditukarkan.
"Mekanisme ini sangat tepat sekali dan saya sangat apresiasi, disaat kita diharuskan menjaga jarak. Jangan sampai ada kerumunan massa. Dengan pembagian voucher kepada masyarakat, dan menukarkan voucher dengan paket sembako di kios. Pastinya ini memberdayakan UKM," ucap Wali Kota HM Saelany Machfudz SE disela-sela acara penyerahan bantuan dari ASN Kota Pekalongan tahap 1 kepada P2SE di Ruang Amarta, Rabu (22/4/2020).
Sinergitas antara warung dengan P2SE, sambung Wali Kota, akan menggerakan perekonomian masyarakat. Sehingga roda perekonomian tetap jalan dan tumbuh. "Namun saya pesen kepada masyarakat yang mengambil paket sembako untuk memakai masker, dan jangan bergerombol," pesannya.
Sementara itu, Ketua P2SE Suryani SH MHum menambahkan, pihaknya telah menggendeng 23 kios atau warung sembako. Rinciannya 13 kios di Kecamatan Barat 13, dan 10 warung Utara 10 sebanyak kios. "Prinsip kami ingin memberdayakan usaha mikro kecil biar tetap bangkit. Jadi tangan panjang kami melalui kios. Voucher dari P2SE berupa paket sembako. Nanti P2SE membayarkan via transfer bank," bebernya.
Suryani yang juga Rektor Unikal mengaku, selain masyarakat berpenghasil kecil yang terkena dampak korona, para pelaku UKM pun terkena dampak akibat usahanya menurun. Sehingga peran UKM harus diberdayakan. "Makanya kami akan gandeng semua UKM di empat kecamatan Kota Pekalongan untuk bermitra dengan P2SE," ucapnya.
Dalam acara mekanisme pendistribusian bantuan dari P2SE, juga diserahkan bantuan Rp200 juta dari ASN Pemkot Pekalongan kepada P2SE. Kemudian Rp100 juta dari Jasa Sekuritas, Rp50 Juta dari Pengusaha Unggul Jaya, Wawan, Rp 201.900.000 dari BAZNAS, dari Unikal Rp 10 juta, dari IAIN Pekalongan Rp 10 juta, dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Pekajangan (UMPP) Pekalongan Rp5 juta, Kadin Rp7,5 juta, Fakultas Hukum Unikal Rp3 juta, SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan Rp5 juta, dan dan sumbangan dari BPR BKK Rp10 juta.
"Alhamdulillah sejak P2SE dilaunching, kini sudah banyak dermawan yang menyumbangkan bantuannya kepada masyarakat terdampak Covid 19. Semoga bantuan yang diberikan bisa meringankan beban masyarakat. Kami juga mengundang kepada para dermawan untuk peduli dalam menangani dampak sosial dan ekonomi dari Corona," harapnya.
Ditempat yang sama, Furqon Ama, selaku mitra P2SE mengucapkan terima kasih atas jalinan kemitraan ini. Pastinya dengan mekanime pendistribusian bantuan melalui voucher, lalu ditukarkan dengan paket sembako di toko miliknya akan bisa meningkatkan usaha. "Mekanisme ini luar biasa sekali. Karena semuanya diuntungkan," pungkasnya. (dur)