*Ada 500 Lebih Penderita ODGJ
BATANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang mencatat ada lebih dari 500 orang di Kabupaten Batang yang berstatus Orang dengan Gangguan Jiwa (OODG). Sayangnya, tiga rumah sakit yang ada di Batang, baik milik pemerintah maupun swasta belum ada satupun yang menyediakan bangsal jiwa.
Kepala Dinkes Batang, melalui Kasi P2PTM, Joko Prasetiyo MKes menilai, saat ini Batang membutuhkan adanya bangsal jiwa. Hal ini saat mengikuti program evaluasi lintas sektor lintas program dalam rangka penurunan AKI, AKB dan Stunting di Hotel Sendang Sari Batang. Pasalnya saat ini sudah ada sekitar 500 kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ditemukan. Bahkan, beberapa diantaranya juga ditemukan pada kasus ibu hamil yang juga rentan stres.
"Tahun ini sudah ada sekitar 500 ODGJ yang ditemukan. Kami harap di Batang ada bangsal jiwa yang bisa menampung. Pasalnya saat ini yang terdekat dari Batang adalah RS Zaki Djunaid yang ada di Pekalongan. Hanya saja saat ini untuk program Kartu Batang sehat belum bisa bekerja sama dengan RS tersebut," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bapelitbang Batang, Ari Yudianto SH mengatakan, pihaknya akan berusaha mengupayakan RS di Batang untuk bisa memiliki bangsal jiwa. Namun memang di Batang sendiri masih kekurangan dokter spesialis tertentu. Salah satunya spesialis jiwa. Banyak lowongan dokter spesialis dalam CPNS 2018-2019 yang kosong lantaran sepi peminat.
"Dari informasi Dinkes ada 500 lebih warga Batang yang ODGJ. Oleh karena itu pemerintah harus hadir, dan segera mungkin bisa agar direalisasikan. Dan belum adanya kerja sama dengan RS lain dan juga kemungkinan bangsal di RS rujukan tersebut terbatas," jelasnya.
Oleh karenanya, ke depan pihaknya juga turut meminta agar RS dalam perekrutan CPNS bisa mengusulkan lowongan dokter spesialis. Selain itu, untuk membantu sarana dan prasarana pihaknya akan berusaha untuk menyiapkan anggaran di 2021.
"Memang tadi dari rumah sakit juga sudah berusaha untuk mencari dokter spesialis jiwa. Tapi memang peminatnya sulit. Ada beberapa opsi yang tadi juga disampaikan oleh rekan-rekan, nanti akan kami kaji lagi, agar ke depan permasalahan ini bisa segera ditangani," jawabnya. (nov)