Bentengi Anak-anak dari Pengaruh Negatif Perkembangan Teknologi dengan Ilmu Agama

Minggu 23-06-2019,18:55 WIB

BATANG - Di era yang serba teknologi saat ini, orang tua perlu memberikan proteksi kepada anak-anaknya, terutama dengan pendidikan agama. Hal itu dikarenakan pendidikan agama sangat penting untuk memproteksi anak-anak dari pengaruh negatif dari perkembangan teknologi itu sendiri, misalnya saja handphone yang memang memiliki sisi negatif dan positif.

Wakil Bupati Suyono, saat memberi sambutan pada acara wisuda siswa dan tahfidz MI Rifaiyah Limpung. (Dok istimewa)

"Saat ini semua serba hp, jika tidak diawasi, bisa saja anak menggunakannya untuk hal yang negatif. Karena di dalamnya semua serba ada," ujar Wakil Bupati Suyono, saat wisuda siswa dan tahfidz MI Rifaiyah Limpung, kemarin.

Wabup Suyono menjelaskan, untuk mengurangi pengaruh negatif pada era sekarang, maka sebagai orang tua harus memberikan pendidikan agama pada anak-anak. Hal itu dikarenakan dengan pendidikan agama akan mengajarkan tentang budi pekerti, serta membentuk akhlak yang baik bagi anak-anak teresebut.

Sebagai orang tua wajib hukumnya menyekolahkan anaknya agar nantinya dapat berguna bagi orang lain. "Dan untuk para guru, diharapkan bisa mencari referensi lain selain dari buku kurikulum yang ada agar bisa bekreasi dan berinovasi serta mampu menjawab tantangan yang ada. Jadikanlah anak-anak sebegai generasi penerus yang nantinya bisa membangun bangsa yang bermartabat," jelas Suyono.

Lebiha lanjut dijelaskan, sebagai generasi penerus, pemuda memiliki hutang pada para pahlawan dan ulama yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Rifaiyah sendiri memiliki guru besar yang ikut berjuang bersama para pahlawan dan ulama lainnya. Untuk itu, warga Rifaiyah harus bangga dan menjaga bangsa agar tetap bersatu tanpa ada perpecahan.

"Pelajar jangan sampai terkontaminasi narkoba, pergaulan bebas ataupun sampai putus sekolah. Teruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk mencapai cita-cita yang diharapkan," himbau Suyono.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup berpesan agar para guru dan pengurus Yayasan Rifaiyah bisa terus mengembangkan pendidikan yang ada, jika memang membutuhkan bantuan, maka Pemkab Batang siap membantu. Mengingat yayasan sudah ikut berperan aktif memajukan pendidikan di Kabupaten Batang.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rifaiyah, Nur Faizin mengatakan, jika saat ini pihaknya masih kekurangan 3 lokal. Karena pada tahun ajaran 2019/2020, ada 90 calon siswa yang mendaftar, padahal siswa yang wisuda hanya 26 anak, sehingga untuk sementara meminjam gedung milik MTs yang masih berada di bawah naungan yayasan.

"Kami bangga sudah ikut andil dalam investasi pendidikan di Batang. Bahkan untuk tahun ini kami juga mewisuda 12 anak tahfidz," ungkap Faizin.

Dia berpesan agar para guru bisa memberikan motivasi kepada para siswa agar terus belajar dan dapat menciptakan lulusan yang berakhlak serta berbudi pekerti. "Tetap semangat dalam mengajar, dan kami juga berterima kasih kepada Pemkab Batang yang bersedia membantu yayasan untuk mengembangkan sekolah," tandasnya. (red/hmb)

Tags :
Kategori :

Terkait