*Total Penerima 1.714 KK
*Proses Distribusi Tetap Patuhi Protokol
BENDAN KERGON - Kabar baik bagi warga terdampak Covid-19 di Kelurahan Bendan Kergon, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Setelah lama dinanti-nanti, program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Kota Pekalongan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) akhirnya bisa disalurkan, Senin (11/5/2020).
Berlangsung di halaman kantor kelurahan yang cukup luas, 450 m persegi, suasana pendistribusian berlangsung tertib dengan tetap mentaati protokoler Covid-19.
"Pelaksanaan pendistribusian bantuan dilakukan di kantor kelurahan sendiri tentu sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai wajib pakai masker, melakukan social distancing hingga menyiapkan sarana kebersihan dan juga cek suhu terlebih dahulu sebelum masuk. Bahkan jalur keluar dan masuk dibedakan, ungkap Lurah Bendan Kergon, Ismantoro, saat ditemui di lokasi.
Sebanyak 1.714 Kepala Keluarga (KK) akan menerima BLT bertahap hingga 5 hari ke depan. Dengan skema masing-masing akan dibagikan 340 KK per harinya.
"Pengambilan bantuan dimulai jam 10.00 WIB sebanyak 170 KK dilanjutkan siang nanti 13.00 ada 170 KK. Jadi total bantuan yang di distribusikan tahap satu ini ada 340," lanjutnya.
Kabar baik lainnya adalah ada 686 KK dari warga Bendan Kergon juga akan menerima BLT dari pusat yang akan disalurkan besok (12/5/2020) melalui Kantor Pos. Sementara itu, ada 937 KK lainya yang akan menerima BLT dari Provinsi yang masih menunggu proses penyalurannya.
"Klo dari pusat itu kurang lebih jumlahnya 686, yaitu besok pagi (12/5/2020), itu pengambilannya di kantor pos. Dari kota itu 1.714, kalau dari provinsi itu 937. Tapi yang sudah jelas dan sudah melakukan kegiatan pembagian, itu kan dari kota dan juga pusat," jelas Ismantoro.
1.714 KK ini, kata dia, akan memperoleh BLT periode April hingga Mei dengan total Rp 400 ribu (200 ribu/bulan). Dengan rata-rata pembagian 340 per hari hingga hari Jum'at nanti.
Dari warga yang menerima bantuan kemarin, pihaknya menjamin mereka merupakan warga yang paling berhak menerima bantuan dan telah melalui proses verifikasi data yang sesuai prosedur.
"Maka kalau ada warga atau pihak-pihak tertentu yang mempermasalahkan data penerima, berarti kurang paham mekanisme yang telah dilewati oleh para petugas yang sudah berjuang keras untuk memastikan BLT ini tepat sasaran," terangnya.
Bahkan, jika di lapangan ditemukan fakta ada 1 KK menerima 2 BLT, maka harus memilih salah satunya. Sehingga warga lain yang belum memperoleh bantuan juga bisa menerimanya. "Jadi harus pilih salah satu, Itu sudah kesepakatan kita bersama," tegasnya.
Ia berharap pembagian BLT ini bisa diterima warga dengan ikhlas dan penuh syukur. "Mudah-mudahan masyarakat itu tahu, program pemerintah itu ingin dilaksanakan sesuai bagi mereka terdampak. Pihak dinas sosial itu lama sekali memverifikasi data dan melalui proses, mengulik-ngulik. Dan masyarakat harus tahu itu, dan tentunya harus menerima," pungkasnya. (ap3)