Disway award
iklan banner Honda atas

Pelatihan Protokol Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan Tingkatkan Kapasitas Stakeholder di Kabupaten Ketapang

Pelatihan Protokol Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan Tingkatkan Kapasitas Stakeholder di Kabupaten Ketapang

Para pemangku kepentingan di Kabupaten Ketapang ikuti pelatihan Protokol Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan.-Dok YLNH.-

RADARPEKALONGAN.CO.ID – Upaya memperkuat sistem pemantauan perubahan tutupan lahan di Kabupaten Ketapang terus ditingkatkan. 

Menindaklanjuti kegiatan Konsultasi Publik Protokol Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan yang digelar pada 14 November 2025 di Hotel Nevada Ketapang, para pemangku kepentingan mendapatkan pelatihan intensif selama dua hari, 3–4 Desember 2025. 

Pelatihan ini bertujuan memastikan implementasi protokol berjalan secara mandiri, konsisten, dan menggunakan metode yang terstandar.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aston Ketapang dan dilanjutkan dengan praktik lapangan di Kecamatan Muara Pawan ini diselenggarakan oleh Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH) bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Ketapang, IDH, PT Smart Tbk, serta Sekber PPI Compact. 

Baca juga:YLNH dan Perum Perhutani Gelar Pelatihan ToT Identifikasi HCV di PeFI Madiun

Sebanyak 35 peserta dari berbagai OPD, perusahaan kelapa sawit dan kehutanan, NGO, serta perwakilan masyarakat turut ambil bagian.

Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas stakeholder dalam melakukan pemantauan perubahan tutupan lahan berbasis data spasial, menstandarkan metode pemantauan lintas lembaga, serta mendukung Tim Pemantauan Deforestasi Daerah (TPDD).

Acara dibuka oleh Samsul Ulum, Landscape Manager Ketapang YLNH. Ia menekankan pentingnya kemampuan peserta untuk melakukan verifikasi alert secara mandiri. 

“Kami berharap setelah pelatihan ini, para peserta mampu melaksanakan verifikasi alert perubahan tutupan lahan di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Dalam sesi pembukaan, diserahkan sertifikat pelatihan operator GIS secara simbolis oleh Candra Kurniawan dari PT Smart Tbk kepada dua peserta, Nony Fahdila dari DPMPD dan Supardi dari Distanakbun Ketapang.

Hari pertama diisi dengan materi mengenai rantai pasok bebas deforestasi oleh Candra Kurniawan dari PT Smart Tbk, dilanjutkan penjelasan Go-No Go Area dan Prosedur Protokol oleh Samsul Ulum.

Pada sesi siang, peserta mempelajari Analisis Alert yang disampaikan oleh Luwin (YLNH), materi Verifikasi Lapangan oleh Lutfian Nazar (YLNH), serta Analisis Hasil Verifikasi Lapangan dan pembuatan laporan perubahan tutupan lahan oleh Samsul Ulum.

Hari kedua difokuskan pada praktik lapangan. Peserta dibagi menjadi empat kelompok dan melakukan verifikasi alert secara langsung di Kecamatan Muara Pawan.

Mereka dilatih mengambil data lapangan, mengolahnya, dan mempresentasikan hasil kepada peserta lain. Kegiatan ditutup dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: