Bupati Ancam Tutup Tempat Wisata

Senin 05-10-2020,13:20 WIB

*Jika Tak Disiplin Terapkan Prokes

BATANG - Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru, sejumlah Objek Wisata di Kabupaten Batang mulai beroperasi kembali. Namun demikian, Bupati Batang, Wihaji, tetap mengingatkan masyarakat dan pengelola wisata untuk tak mengabaikan protokol kesehatan guna mencegah munculnya klaster Covid-19 dari pariwisata.

Terlebih, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Batang disebut Wihaji terus mengalami peningkatan. Dari data Dinas Kesehatan Batang per 2 Oktober, diketahui data kumulatif terkonfirmasi Covid mencapai 398 orang, dengan rincian dirawat 91 orang, sembuh 278 orang, meninggal dunia 29 orang.

Data itu meningkat pada Minggu (4/10/2020) menjadi 406 orang, di mana dirawat 97 orang, sembuh 280 orang, meninggal dunia 29 orang. Bupati mengatakan, sebelum Pemkab Batang mengeluarkan izin buka obyek wisata di masa pandemi ini, pengelola wisata dan dinas pariwisata sudah meneken MoU penerapan protokol kesehatan.

"Kalau protokol kesehatan tidak dilaksanakan, dinas pariwiata keluarkan surat peringatan. Kalau sampai tiga kali tetap mengabaikan, saya tegas tutup obyek wisata," tegas Wihaji.

Oleh karean itu, lanjutnya, Pemkab melalui Satpol PP bersinergi dengan Polres dan Kodim 0736/Batang melakukan edukasi 3M sekaligus melakukan penindakan.

"Selain edukasi bagi pengunjung obyek wisata seperti di pantai Ujungnegoro, Sigandu dan tempat wisata lainya, kita lakukan penindakan dengan sanksi sosial," jelasnya

Wihaji juga menambahkan, dari hasil tracing kasus Covid-19 belum ditemukan klaster obyek wisata, tapi rata - rata dari hasil tracing kebanyakan klaster keluarga, perkantoran, dan pondok pesantren.

"Misalnya dalam keluarga ada yang sakit, keluarga dan tetangga menjenguk, tahu - tahu hasil tesnya positif corona, ketemu penularannya di situ. Alhamdulilah, klaster dari wisata belum ada," kata Wihaji.

Diharapkan dari peristiwa penularan bisa diminimalisir dengan menerapkan 3M di semua obyek wisata, kalau ada klater wisata langsung ditutup.

"Disaat pandemi ini ekonomi harus tetap ada aktivitas, maka kuncinya hanya laksanakan protokol kesehatan," pungkasnya. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait