Viral Video Curhatan TKI Hongkong asal Batang Resah Imbas Virus Corona

Kamis 13-02-2020,13:19 WIB

Nur Fayati TKI Hongkong asal Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing.

Viral video di dunia maya, curhatan seorang buruh migran asal Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hongkong, Republik Rakyat China. Ia resah lantaran ketakutan dengan persebaran virus corona yang tengah mewabah.

TKI tersebut meminta bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam hal ini ditujukan kepada Bupati Batang, Wihaji untuk bisa membantu mengirimkan masker yang keberadaannya saat ini langka. Misalpun ada harganya mencekik leher para pahlawan devisa tersebut.

Diketahui, TKI Hongkong asal Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing itu bernama Nur Fayati, yang mewakili rekan seprofesinya. Ia mendadak viral, setelah video curhatannya hingga meneteskan air mata karena sulitnya mendapatkan masker untuk safety pernafasan.

"Masker yang sebelumnya dapat dibeli dengan mudah dan murah, kini keberadaannya menjadi langka serta mahal harganya semenjak adanya virus corona," ujarnya dalam video.

Oleh karenanya, dalam video tersebut, ia meminta bantuan kepada pemerintah dalam hal tersebut Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Batang Suyono untuk memperhatikan dan mendengarkan keluhan warganya yang jauh mencari nafkah di negeri virus mematikan corona itu berasal, yakni RRC.

"Kondisi TKI disini mulai memerlukan perhatian ekstra dari pemerintah Republik Indonesia. Sebab, persebaran wabah virus corona asal daratan Tiongkok atau Wuhan itu kini terus meluas, dan mengancam keselamatan warga negara Indonesia," ungkapnya.

Menurutnya, keluarga Buruh Migran Indonesia yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hongkong, saat ini semakin resah atas keselamatan para kerabatnya yang sama bekerja menjadi TKI. "Kita tengah dilanda krisis masker, dan misalpun ada harganya mencapai 498 dolar Hongkong atau hampir setara Rp 1 juta perbok," bebernya.

Sementara itu terpisah, ditemui di kediamannya, orang tua Nur Fayati yakni Sunarti ikut resah dan khawatir dengan kondisi anaknya, semenjak merebaknya virus mematikan corona .

Sunarti yang kesehariannya berjalan dengan alat bantu tersebut menceritakan, bahwa anaknya yang bekerja menjadi asisten rumah tangga di Hongkong merupakan tulang punggung keluarga.

Anak perempuannya itu saat ini dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan berupa masker, untuk membatasi penyebaran virus corona dari wuhan tersebut.

"Alat penutup hidung tersebut saat ini menghilang di pasaran, dan misalpun ada harganya mencapai hampir menembus Rp 1 juta atau dengan kurs dolar Hongkong mencapai $498 Hongkong," jelasnya.

Perlu diketahui juga, sebelumnya, Nur Fayati, TKI asal Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing ini sudah berupaya menghubungi Kepala Desa (Kades) setempat dan bahkan sudah mencoba menghubungi call center Gubernur Jawa Tengah. Namun semuanya tidak ada tanggapan yang berarti.

Nur Fayati dan keluarga berharap agar Bupati Batang Wihaji bisa segera membantu dengan mengirim masker ke Hongkong.

Diketahui, khusus Buruh Migran Indonesia asal Kabupaten Batang yang bekerja di Hongkong sendiri mencapai ratusan orang yang membutuhkan masker. (fel)

Tags :
Kategori :

Terkait