DAMPAK ROB- Dampak luapan air rob di Desa Jeruk Sari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan membuat lahan warga tergenang air.
TIRTO - Rob telah menjadi langganan sejumlah desa di Kabupaten Pekalongan, salah satunya Jeruksari, Kecamatan Tirto. Hamparan persawahan kini menjelma menjadi bak lautan di tengah desa. Karena itu, muncul ide mengelola wilayah terdampak rob itu untuk pengembangan wisata air.
Harapannya, kata Kades Jeruksari, Budi Harto, hal itu menjadi menjadi alternatif pekerjaan bagi masyarakat. "Kalau ini bisa di galih dan dimanfaatkan. Mungkin bisa jadi suatu wahana wisata, meski sudah lama juga dimanfaatkan warga sekitar untuk tempat rekreasi menikmati hijaunya tanaman mangrove yang tumbuh di tengah hamparan lahan rob. Sangat bagus apabila dimanfaatkan dan dikembangkan lagi ke depan," ungkap Budi.
Dijelaskan Budi, saat ini warga juga sudah menyediakan penyewaan perahu dengan tarif terjangkau. Masyarakat juga tidak jarang berekreasi di sana. "Ya, ini berkah di balik musibah, insya Allah," ucapnya.
Namun, lanjut Budi, saat ini wahana rob itu belum dikelola maksimal. Prasarana belum bisa memadai melihat kondisi akses jalan masuk yang masih kurang kondusif. Makanya perlu didukung kebijakan dan pengelolaan yang profesional," terangnya.
Menurutnya, Jeruksari terkenal dengan Muara Pelaknya, jadi pertemuan muara Pencongan, muara Meduri, dan muara Bremi. Jika dikelola serius, bisa jadi keajaiban.
"Dari dulu sebenarnya sudah ada. Kita naik perahu dari sini, dan disana ada kegiatan apa, menarik sekali. Apalagi dengan mangrove yang hijau-hijau itu," sambungnya.
"Sekarang sedang diupayakan, bagaimana menjadi daya tarik, karena dipahami bahwa Pekalongan ini kan tempat wisatanya kurang. Alamnya yang bagus seperti ini, seharusnya dimanfaatkan," tambahnya. (ap3)