Dinkes Masih Tunggu Hasil Lab Nugget yang Diduga Jadi Penyebab Keracunan

Jumat 17-01-2020,19:45 WIB

Kepala Dinkes Batang - dr Hidayah Basbeth

BATANG - Dinkes Batang sudah mengambil langkah terkait kasus keracunan yang dialami tujuh siswa SDN Proyonanggan 06, Kamis (16/1). Dinkes pun telah mengambil barang bukti berupa sisa nugget beracun tersebut. Barang bukti pun sudah dikirim ke Semarang untuk uji kandungan. Diperkirakan hasil labnya baru bisa diketahui paling cepat dua minggu mendatang.

"Sementara kita masih harus menunggu hasil labnya, sudah kami ujikan ke Semarang. Namun diprediksikan baru akan diketahui hasilnya sekitar dua minggu. Kalau dari asumsi kami, sepertinya ada indikasi kalau nugget tersebut sudah berjamur. Karena kami lihat di nugget tersebut ada bintik-bintik putih. Hanya saja itu masih asumsi kami, untuk lebih jelasnya kita masih harus menunggu hasil labnya," ujar Kepala Dinkes Batang, Basbeth.

Dari pantauan di lapangan kemarin, pihaknya memperkirakan kasus keracunan ini dikarenakan nugget yang sudah tidak layak konsumsi. Terlebih dari segi penyimpanan, nugget tersebut sudah tidak fresh dan tidak disimpan pada suhu yang disarankan.

"Sebenarnya yang jajan nugget itu banyak. Hanya tujuh orang pertama yang keracunan. Itu karena yang tujuh pertama itu makan nugget sisa dagangan kemarin. Dan yang setelah tujuh itu menggunakan nugget yang memang baru saja dibuka dari kemasan. Dan kemarin itu meski sudah ada yang keracunan dan sudah petugas kami peringatkan masih ada saja yang jajan di situ," imbuhnya.

Oleh karenanya, pihaknya berharap agar orang tua bisa mengantisipasi hal ini dengan memberikan bekal kepada anak. Pasalnya dengan memberikan bekal dapat menghindarkan anak dari jajan sembarangan.

"Kita tidak bisa melarang orang berjualan. Dan satu-satunya cara untuk menghindari hal tersebut dengan mencegah anak untuk jajan. Salah satunya dengan memberikan bekal pada anak. Jangan diberikan uang jajan, nanti mereka tetap akan jajan di luar. Cukup beri mereka bekal dengan menu yang sehat," imbaunya.

Ia juga berharap ke depan sekolah juga bisa menyediakan kantin. Tetapi kantin sekolah pun harus dipastikan adalah kantin yang sehat.

"Kami juga sudah berusaha memberikan edukasi ke pedagang. Namun beberapa diantara mereka mungkin ada yang cuek saja. Oleh karenanya kita sendiri yang harus bisa mencegah. Salah satunya tidak memberikan anak uang saku, tapi berilah mereka bekal makanan yang sehat," pungkasnya. (Nov)

Tags :
Kategori :

Terkait